Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) Aris mengeluhkan kondisi sekolahnya yang sudah 9 bulan terakhir terendam banjir. Aris menyebut kondisi ini mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah.
"Banjir sudah mulai bulan 4 (April) 2024 sampai saat ini. Sebagian ruangan masuk air sampai tengah betis, ruang kepsek, guru, lab. Sebagian tidak," ujar Aris kepada detikSulsel, Senin (20/1/2025).
Aris mengatakan selama banjir merendam wilayah Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Namun aktivitasnya tidak maksimal lantaran kegiatan di lapangan tidak bisa dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan pembelajaran tetap berjalan, cuman kalau kegiatan di lapangan tidak bisa dilakukan," ujarnya.
"Kadang biasa belajar di rumah siswa kalau tinggi air. Ini juga banyak siswa yang tidak bisa ke sekolah karena rumahnya dikelilingi banjir," sambung Aris.
Aris mengatakan banjir juga merendam sejumlah sekolah lain di Desa Pattimang. Dia menyebut banjir disebabkan karena adanya luapan air sungai.
"Kadang biasa surut, paling 4 hari banjir lagi. Diperparah dengan air pasang besar, sungai juga meninggi," tutupnya.
Tim detikSulsel juga mengonfirmasi Kepala BPBD Luwu Utara Muslim Mukhtar terkait banjir tersebut. Namun Muslim belum menanggapi upaya konfirmasi tersebut.
(asm/sar)