SMKN 3 Blitar buka suara soal dugaan adanya ratusan siswa yang tidak bisa mendaftar seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB) melalui jalur seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP). Sekolah menyebut ada kendala dalam proses finalisasi data.
Kepala SMKN 3 Blitar, Maryani mengakui ada kesalahan saat proses atau tahapan finalisasi data siswa sehingga para siswa yang seharusnya eligible tidak bisa mengakses data untuk mendaftar SNBP.
"Terkait SNBP dalam SNPMB ini memang di SMKN 3 ada sedikit permasalahan, yaitu ada satu tahapan yang tidak dapat dilakukan saat meng-upload nilai. Sehingga anak-anak tidak bisa mengikuti jalur prestasi," ujarnya ditemui detikJatim di kantornya, Jumat (7/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Maryani, proses pengunggahan nilai siswa itu sudah dilakukan operator sekolah. Bahkan sudah ada separuh data siswa eligible yang diunggah. Namun di tengah proses itu terjadi kendala sehingga belum bisa dilakukan finalisasi.
"Proses itu sejak tanggal 6 Januari, sampai dengan perpanjangan. Tidak tahu sistem eror atau bagaimana, jadi ada kendala saat upload. Sudah separuh data yang dimasukkan ke situ, tapi tidak bisa," katanya.
Maryani menegaskan pihaknya tidak akan lepas tangan berkaitan dengan hal in. SMKN 3 Blitar telah mengundang siswa dan orang tua ke sekolah untuk diberikan ruang dalam penyampaian masalah itu.
"Sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin. Hari ini kami sudah mengumpulkan orang tua dan siswa untuk memberikan pengertian tentang hal ini. Kami juga sampaikan kompensasi bagi mereka," terangnya.
Sebelumnya ratusan siswa SMK Negeri 3 Kota Blitar terancam tidak bisa mendaftar dalam seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB) di jalur seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP). Itu karena siswa yang berstatus eligible tidak bisa mengakses data yang seharusnya diinput sekolah.
Salah seorang siswa, AE mengaku kecewa dengan pihak sekolah yang tidak memberikan informasi lebih awal mengenai permasalahan data siswa. Sebab para siswa yang tergolong eligible telah siap mendaftar SNPMB melalui jalur SNBP.
"Tiba-tiba kemarin itu kami dimasukkan grup WhatsApp, ada sekitar 250 siswa (berstatus) eligible. Sekolah enggak menjelaskan data hilang atau gimana, tapi kita tidak bisa daftar," kata AE saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (6/2).
AE menyebut para siswa menduga pihak sekolah tidak melakukan finalisasi nilai. Sehingga siswa tidak bisa melakukan pendaftaran. Para siswa juga sempat protes ke pihak sekolah melalui guru BK untuk meminta pertanggungjawaban.
Baca juga: Ini Kriteria Siswa Eligible untuk SNPB 2025 |
"Menurut mereka (sekolah) itu ada kendala saat input nilai rapor. Terus beberapa hari kemudian siswa juga protes di grup WhatsApp saat tidak bisa daftar. Ada juga alasannya yang menyebut kalau ada 2 siswa salah memasukkan NISN, anehnya jawaban mereka beda," jelasnya.
Menurut AE, para siswa masih berusaha untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah. Namun hingga saat belum ada kejelasan informasi dari pihak sekolah.
AE berharap pihak sekolah bisa segera memberikan kejelasan mengenai nasib siswa eligible karena jumlah siswa berstatus eligible tidak sedikit dan mereka menggantungkan mimpinya untuk bisa masuk melalui jalur SNBP.
"Semoga kami segera diberikan kepada kejelasan, karena kami juga ingin kuliah. Kami sudah berusaha sampai saat ini, dan maaf banyak juga dari kami yang tidak mampu untuk les persiapan tes tulis maupun kuliah secara mandiri," terangnya.
Kasi SMK Cabdindik Blitar Agus Supriyadi mengaku menerima laporan secara lisan maupun telepon mengenai kendala SNBP di SMKN 3 Kota Blitar. Pihaknya meminta masing-masing sekolah untuk segera berkomunikasi dengan siswa dan orang tua.
"Ada laporan (kendala eligible dalam SNBP). Saran kami memang bisa segera dikomunikasikan. Setelah ini saya akan ke sana untuk memastikan hal itu, mohon waktu," ujarnya saat dikonfirmasi detikJatim.
(dpe/iwd)