Komedian Narji Cagur memiliki lahan yang ukurannya sangat luas yaitu sekitar 1.000 hektare. Lahan miliknya tersebar di beberapa lokasi, yaitu Pekalongan, Pamulang, dan Parung.
Dalam acara Pagi-Pagi Ambyar Trans TV, Narji sempat bercerita bahwa ia sudah sejak lama membeli lahan-lahan tersebut. Kini lahan tersebut digunakan untuk bercocok tanam karena ia belakangan ini memiliki hobi bertani.
"Pokoknya awalnya sih dari muda emang udah kayak gitu dan bini gua juga aneh kadang-kadang waktu gua setiap kasih uang bulanan disimpan, pas gua mudik 'yah itu sawah yang baru'," ungkapnya, dikutip Selasa (25/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, lahan yang dimiliki bisa digunakan untuk berinvestasi. Sebab, investasi properti tidak hanya berupa bangunan saja tetapi juga bisa berbentuk lahan yang digunakan untuk pertanian. Selain akan mendapatkan keuntungan dari hasil tani, nilai tanah yang dimiliki juga akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Menurut Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group, Andy Nugroho, untuk bisa membeli lahan sebagai instrumen investasi properti bisa dilakukan dengan cara menabung. Andy menyarankan jika memang berniat untuk membeli lahan untuk investasi bisa mulai menabung setidaknya 10% dari pendapatan.
"Nabung berapa banyak? Ya paling tidak 10% dari penghasilan kita," ujarnya saat dihubungi detikProperti, Selasa (25/6/2024).
Untuk harga lahannya sendiri akan sangat tergantung luas lahan yang akan dibeli, daerah, hingga penggunaan lahan. Maka dari itu, ia menyarankan untuk membeli lahan sesuai dengan kemampuan diri.
Nah, apabila sudah ada tabungan namun masih belum cukup untuk beli lahan, kamu bisa juga menggunakan Kredit Multi Guna yang ditawarkan oleh bank, baik itu bank syariah maupun bank konvensional.
"Kalau kredit multi guna kan konsepnya kita kayak agunkan barang lalu diberikan uang cash, yaudah terserah kita mau digunakan untuk apa uang cashnya. (Nanti tinggal bayar angsuran di bank?) Iya betul," tuturnya.
Untuk menggunakan Kredit Multi Guna, kata Andy, ada batasan pinjamannya juga atau tiering.
"Ada (batasan pinjaman), mereka (bank) juga ada appraisernya juga. Misalnya jaminannya rumah harganya Rp 500 juta, nanti di-assess sama pihak bank kemudian dikasih (pinjaman) sama banknya 75-80% dari harga jual rumah tersebut," paparnya.
Tips Pilih Lahan yang Bisa Bikin Cuan
Menurut Konsultan Properti Anton Sitorus, untuk menentukan lahan apa yang akan dibeli sebaiknya bedakan dulu apakah lahan yang dibeli untuk investasi atau untuk keperluan pribadi. Sebab, keduanya berbeda.
Apabila ingin membeli lahan untuk investasi, kamu juga perlu memikirkan akan digunakan sebagai apa dan juga prospek ke depannya. Jangan sampai tanah yang kamu beli itu justru bikin kamu rugi.
"Prinsipnya sama kayak bangunan, lokasi itu mempengaruhi. Lokasi itu faktor yang mempengaruhi juga banyak, apakah lokasi baru berkembang atau sunset atau lokasi yang karakternya perumahan atau komersial atau industri, macam-macam," ungkapnya kepada detikProperti.
Nah, untuk kamu yang ingin berinvestasi properti dalam bentuk lahan, sebaiknya perhatikan juga peruntukannya. Misalnya, lahan pertanian, lahan residensial, lahan industri, atau lahan komersial. Sebab, harga dan return atau keuntungan yang didapatkan juga berbeda.
Anton berkata, lahan pertanian merupakan lahan dengan nilai yang paling murah dan keuntungan yang tidak terlalu besar. Sementara itu, lahan komersial adalah lahan yang bisa mendatangkan cuan atau keuntungan yang cukup tinggi.
"Tanah itu ada tingkatan-tingkatan menurut nilai. Tanah pertanian itu nilainya paling rendah. Kayak tanah sawah itu saking murahnya orang menghitungnya nggak per meter tapi per hektare," paparnya.
Setingkat di atas tanah pertanian, ada tanah residensial atau hunian. Tanah residensial biasanya digunakan untuk hunian atau perumahan. Umumnya, harganya berkisar dari ratusan ribu Rupiah hingga puluhan juta Rupiah per meter persegi.
"Yang lebih tinggi lagi nilainya adalah tanah komersial. Tanah komersial ini dijual lokasinya di pinggir-pinggir jalan raya yang lokasinya strategis lah," tuturnya.
Selanjutnya ada juga lahan industri. Lahan Industri biasanya digunakan untuk bangun pabrik maupun pergudangan.
"Karena tingkatan-tingkatan itu, kita kalau mau investasi harus lihat-lihat. Kalau tanah sawah ya artinya itu paling rendah (nilainya), tapi kita tahu tanah sawah atau perkebunan itu nanti akan ada pembangunan, misalnya itu bakal jadi perumahan atau jalan tol ya kalau kita pintar-pintar, bisa saja beli tanah itu. Nanti begitu ada rencana pembangunan, kita jual lagi dengan harga yang pasti mahal," pungkasnya.
(abr/zlf)