Mempunyai rumah dengan lahan yang luas memungkinkan pemilik untuk membangun berbagai fasilitas mewah seperti kolam renang dan lapangan tenis. Namun, ada keluarga yang justru tidak banyak memanfaatkan lahannya meski mempunyai tanah 2 hektare.
Dikutip dari Daily Mail, pemilik tanah tersebut adalah keluarga Zammit. Mereka tinggal di rumah yang di atas lahan hijau luas di The Ponds, Sydney, Australia. Uniknya, tempat tinggal mereka terlihat menonjol di tengah permukiman yang padat.
Berada di kawasan yang sangat diminati, rumah ini membuat para pengembang mengantre ingin membeli tanah Zammit. Mereka berharap dapat membangun real estat di atas lahan luas itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, keluarga Zammit selalu menolak untuk menjual rumah mereka, bahkan setelah mendapat tawaran yang sangat besar sekalipun. Tanah mereka pernah ditawar AU$ 40 juta atau setara Rp 418,5 miliar (kurs Rp 10.464).
![]() |
Keluarga yang sangat tertutup itu mengabaikan semua penawaran pengembang. Salah satu anggota keluarga, Diane Zammit menolak berbicara ketika diminta keterangan soal rumahnya.
Rumah megah keluarga Zammit diduga mempunyai lebih dari lima kamar tidur. Di samping rumah, ada garasi besar yang muat untuk memarkir tiga mobil, temasuk mobil Ford Falcon XR6 klasik serta ada lapangan basket dadakan.
Kemudian, rumah itu dikelilingi pagar sekitar 750 meter untuk menahan pekerjaan konstruksi yang sedang berkembang dan sedang berlangsung di sekitarnya.
Sebagian besar properti hanya berupa halaman rumput yang luas. Saking luasnya, dibutuhkan waktu sekitar dua setengah jam untuk memangkas rumput. Putra keluarga ini kerap terlihat memangkas rumput secara teratur.
![]() |
Meskipun tanahnya luas, keluarga ini tidak mempunyai kemewahan seperti kolam renang atau lapangan tenis. Bahkan, tak terlihat satu pohon atau semak pun di lahan 2 hektare itu.
Padahal, tanah milik Zammit berpotensi untuk dibangun berbagai hal misalnya perumahan. Seorang analis properti sampai memperkirakan tanah tersebut bisa muat dibangun 40 rumah baru.
"Tanah itu mungkin bernilai sekitar AU$ 60 juta (sekitar Rp 627,8 miliar) jika dikembangkan sekarang," kata analis properti lokal dikutip dari Daily Mail, Senin (30/9/2024).
"Sekalipun ada yang membayar AU$ 40 juta (Rp 418,5 miliar), pengembangnya tetap akan mendapat sedikitnya AU$ 20 juta (Rp 209, 2 miliar)," pungkasnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dna)