.webp)
Generasi Z yang bergaji upah minimum regional (UMR) suka disebut-sebut akan kesulitan membeli rumah. Padahal, Gen Z sebenarnya bisa beli rumah kok!
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Asad mengatakan sudah tersedia cukup banyak program dan fasilitas untuk membantu Gen Z yang bergaji UMR dalam membeli rumah pertamanya.
Menurutnya setidaknya ada empat kunci utama yang perlu diperhatikan Gen Z untuk bisa membeli rumah. Berikut ini caranya yang dilansir dari detikFinance.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kuncinya supaya bisa beli rumah, pertama yaitu punya nilai kredit atau BI score yang baik, sehingga memiliki kemampuan untuk pinjaman bank. Kedua, memilih rumah sesuai kemampuan keuangan, di mana cicilan KPR maksimal 1/3 penghasilan," ujar Teja dalam wawancara dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Ketiga, memanfaatkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi apabila syarat-syaratnya memenuhi. Keempat, mempersiapkan DP rumah sesuai kebutuhan KPR.
Terpisah, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho juga menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan bukan suatu hal yang mustahil bila masyarakat mau membeli rumah tanpa bantuan pembiayaan. Akan tetapi, sering kali tantangannya menyangkut jumlah pendapatan.
"Zaman dulu kita sudah mulai kesulitan untuk membeli rumah tanpa pembiayaan. Bisa nggak bisa, bisa-bisa aja. Tapi tentu menabungnya akan lebih lama karena namanya pembiayaan, baik dari bank atau multifinance tujuannya sebagai leverage, nabung belakangan, jadi dibantu dipinjemin duit dulu," kata Andy.
Dengan begitu, salah satu hal yang harus dilakukan adalah bekerja keras supaya mendapatkan pendapatan yang lebih besar. Secara umum, Andy menyebut bantuan pembiayaan untuk perumahan telah banyak disediakan oleh berbagai lembaga dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Ia pun memberikan tips dalam mengatur keuangan bagi masyarakat yang bergaji UMR agar dapat membeli rumah. Pertama, ia menyarankan lebih baik memilih rumah yang realistis.
Artinya, membeli rumah yang bisa dijangkau dan dimiliki, bukan sekedar rumah yang diiimpikan. Sebab, bisa jadi rumah yang diimpikan harganya jauh dari kemampuan.
Kemudian, meskipun saat ini belum mampu membeli rumah, coba minta simulasi pembayaran KPR dari pengembang yang menjual rumah seperti yang diinginkan. Tujuannya agar punya gambaran jumlah down payment (DP) dan pembayaran pertama yang diperlukan dan besaran cicilan bulanannya nanti.
"Lalu fokus menabung untuk DP dan pembayaran pertama KPR. Biasanya besarannya 20% dari harga rumah," imbuhnya.
Selanjutnya, menyisihkan sebagian pemasukan untuk ditabung sebagai DP rumah tersebut, idealnya sebesar 10% dari harga rumah. Namun semakin besar persentasenya semakin baik. Apabila mendapat bonus dari tempat kerja sebaiknya menyisihkan paling tidak 30-50% untuk tabungan KPR.
Artikel ini sudah tayang di detikFinance.
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(dhw/dna)
