Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menangkap gembong narkoba Dewi Astutik di Kamboja. Pemilik nama asli Paryatin ini ternyata memiliki sebuah rumah yang tampak sederhana.
Mengutip detikJatim, Kamis (4/12/2025) Dewi Astutik merupakan warga Dusun Tenun, Desa Broto, Kecamatan Slahung, Ponorogo, Jawa Timur. Ia memiliki sebuah rumah yang terlihat sederhana dari luar.
Rumah tersebut hanya terdiri dari satu lantai yang dilapisi cat warna putih pada bagian luarnya. Tampak ada pilar-pilar di depan teras rumah Dewi Astutik yang dipadukan dengan warna hitam dan putih agar memberikan kesan klasik.
Terdapat carport yang cukup luas dan diperkirakan bisa menampung dua mobil sekaligus. Carport di rumah Dewi Astutik juga dipasangi kanopi yang menggunakan material spandek pada atapnya, lalu dilapisi dengan baja ringan berwarna hitam.
Menariknya, sisi atas rumah milik gembong narkoba itu dilapisi dengan warna cokelat kayu. Warna itu senada dengan sisi depan kanopi rumah yang diyakini agar terlihat alami.
Rumah satu lantai itu memiliki tembok yang mengelilingi halaman samping dengan tinggi sekitar 1 meter. Namun, rumah itu tidak memiliki pagar sehingga kendaraan bisa keluar dan masuk dengan bebas.
Terlihat juga ada lahan kosong persis di sebelah rumah Dewi Astutik. Lahan kosong itu ditumbuhi sejumlah pohon dan terdapat tumpukan material bangunan seperti pasir dan batu kerikil.
Dari foto yang diambil, tampak sisi samping rumah Dewi Astutik tidak diplester dengan semen. Alhasil, batu bata merah yang digunakan sebagai struktur dinding rumah sangat terlihat jelas.
Pernah Membeli Tanah hingga Membuka Pemancingan di Rumahnya
Kepala Dusun Tenun Didik Harirawan mengatakan Dewi Astutik atau Paryatin sempat merintis usaha kecil-kecilan bersama suaminya pada 2023. Salah satu usahanya adalah membuka pemancingan di rumah.
"Jualan nasi bungkus, minuman. Nggak lama, sekitar 7 bulanan. Usaha itu suaminya yang pegang. Di rumah buka pemancingan. Setahu saya, Paryatin kerja di Taiwan," kata Didik.
Didik menyebut kondisi ekonomi keluarga Dewi Astutik tidak terlalu mencolok sehingga terlihat biasa saja. Didik juga mengatakan Paryatin pernah sekali membeli tanah milik saudaranya.
"Perekonomian biasa saja, tidak mencolok. Ke luar negeri, beli tanah punya saudara sekali. Tapi Paryatin itu royal sama orang tua. Orang tua minta apa dibelikan. Minta baju, minta perhiasan, dikasih," ungkapnya.
Pada 2023, Dewi Astutik yang saat itu tengah bekerja di luar negeri dikabarkan sempat kembali ke dusun. Didik berujar kembalinya Dewi bertujuan untuk mendaftarkan PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) pada salah satu tanah miliknya.
Kini, Dewi Astutik telah ditangkap oleh BNN dan Interpol. Ia diketahui datang ke Kamboja pada Februari 2023 dan menjadi aktor di balik jual beli narkotika lintas negara Asia-Afrika sejak awal 2024.
Dewi Astutik diringkus karena menjadi dalang penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun. Namanya sendiri telah masuk ke dalam red notice Interpol sejak 3 Oktober 2024.
Saksikan Live DetikSore:
Simak Video "Video: Suami Dewi Astutik Kaget Istrinya Terseret Kasus Sabu Rp 5 T"
(ilf/zlf)