Warga Desa Asalnya di Ponorogo Juga Kaget Dewi Astutik Gembong Narkoba

Warga Desa Asalnya di Ponorogo Juga Kaget Dewi Astutik Gembong Narkoba

Charolin Pebrianti - detikJatim
Rabu, 03 Des 2025 18:15 WIB
Warga Desa Asalnya di Ponorogo Juga Kaget Dewi Astutik Gembong Narkoba
Suasana di Kantor Kades Broto, Ponorogo. Kades Broto buka suara soal sosok Paryatin alias Dewi Astutik, gembong narkoba yang ditangkap BNN di Kamboja. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Kabar bahwa Dewi Astutik alias Mami, gembong narkoba jaringan internasional, buron interpol yang telah ditangkap BNN di Sihanoukville, Kamboja telah didengar warga Desa Broto, Kecamatan Slahung, Ponorogo. Desa Broto adalah desa kelahiran Sang Mami.

Kepala Desa Broto, Kecamatan Slahung Erika Widi Atmoko angkat bicara soal sosok Dewi Astutik. Perempuan yang tengah menjadi sorotan itu diduga menggunakan identitas adiknya, yakni Dewi Astutik. Erika menegaskan bahwa foto yang beredar di media sosial adalah Paryatin.

"Setahu kami, foto-foto yang beredar itu namanya Paryatin, bukan Dewi Astutik. Kalau Dewi Astutik itu adiknya. Jadi Paryatin dan Dewi Astutik itu kakak adik," kata Erika kepada detikJatim, Rabu (3/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erika menyebutkan bahwa Paryatin menikah sekitar tahun 2008 atau 2010. Sejak menikah itulah Paryatin sudah tidak lagi tinggal di Desa Broto, menetap di desa asal suaminya di Desa Balong.

"Sejak menikah, dia sudah tidak di Broto. Pindah ikut suaminya di Desa Balong. Kalau adiknya menikah dengan warga Singkil, Balong," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Informasi yang didapatkan Erika, setelah menikah Paryatin memiliki 2 orang anak.

"Paryatin sudah berkeluarga dengan warga Balong. Anaknya dua," pungkas Erika.

Ia menambahkan bahwa ia sendiri jarang bertemu langsung dengan Paryatin.

"Kami nggak pernah ketemu. Tahun 2023 dia ke desa karena ada program sertifikat massal. Diaikut daftar karena dapat warisan dari orang tuanya," jelas Erika.

"Saya terpaut usia jauh. Saya tidak pernah ketemu langsung. Menurut tetangganya, sikapnya waktu ketemu ya biasa saja," ujar Erika.

Erika mengaku kaget saat mendengar nama Dewi Astutik disebut sebagai gembong narkoba. Demikian halnya tetangga di rumah kelahiran Paryatin.

"Waktu ketahuan Dewi Astutik jadi gembong narkoba? Kaget. Tetangga nggak mengira seperti itu," katanya.

Erika juga menjelaskan soal keluarga Paryatin yang tinggal di desa.

"Di sini ada orang tuanya dan keluarga dari ibunya. Kalau bapaknya itu bapak tiri," katanya.

Sebelumnya, buronan kelas kakap jaringan narkoba internasional, Dewi Astutik alias PA (43), akhirnya ditangkap. Perempuan asal Ponorogo yang masuk daftar pencarian Interpol ini diciduk BNN bersama Interpol dan BAIS di Kamboja.

Namanya selama ini dikenal sebagai aktor penting penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun. Penangkapannya menutup pelarian panjang yang membawanya lintas negara sejak bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads