Tanah di Colomadu Tembus Rp 3 Jutaan/Meter, Setara Harga di Depok-Bekasi

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Jumat, 24 Okt 2025 18:31 WIB
Ilustrasi lahan kosong. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Jakarta -

Rumah123 mengungkapkan hasil pengolahan data mereka mengenai harga rata-rata tanah terbaru di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Head of Research Rumah123 Marisa Jaya mengatakan harga rata-rata tanah di Karanganyar cukup bervariatif, mulai dari sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 3,6 juta per meter persegi.

Daerah dengan harga tanah tertinggi adalah Kecamatan Colomadu yang nilainya sekitar Rp 3-3,6 juta per meter persegi. Marisa mengatakan nilai tersebut mirip dengan harga tanah di beberapa daerah satelit Jakarta atau daerah penunjang Jakarta, seperti beberapa kecamatan di Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor.

"Dengan rata-rata harga tanah di kisaran Rp 3-3,6 juta per meter persegi, Colomadu dapat disetarakan dengan wilayah satelit Jakarta kelas menengah, seperti Sawangan di Depok, Cikarang atau Setu di Bekasi, serta sebagian area Tangerang dan Bogor," kata Marisa dalam keterangan tertulis kepada detikcom, pada Kamis (23/10/2025).

Harga tanah di Colomadu masih jauh di bawah Jakarta yang nilainya sudah sangat mahal bahkan ada yang mencapai ratusan juta per meter persegi.

"Area termurah seperti beberapa titik di Jakarta Timur sudah mencapai Rp 7-8 juta per meter persegi," ujarnya.

Selain memiliki kemiripan dari harga tanah, Colomadu juga memiliki karakteristik pasar yang mirip dengan Bekasi dan Depok. Colomadu terhadap Solo Raya berfungsi sebagai kota penopang aktivitas ekonomi utama dengan harga tanah yang lebih terjangkau namun menawarkan konektivitas tinggi.

Kawasan tersebut juga mulai banyak dilirik sebagai lokasi proyek perumahan menengah dan premium. Rumah123 menemukan permintaan lahan untuk akomodasi dan properti sewa jangka pendek juga meningkat di daerah Colomadu. Selain sektor properti, bisnis kuliner dan lokal juga cukup berkembang di sini.

Dilihat detikcom, dari situs SiKumbang yang biasa menampilkan daftar rumah subsidi yang khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), terdapat 15 lokasi perumahan subsidi dan saat ini semuanya sudah sold out atau tidak ada stok rumah subsidi yang tersisa di Colomadu.

Kawasan Colomadu disebut sebagai magnet baru Solo Raya. Alasannya lokasinya cukup strategis di sisi barat kota, berdekatan dengan Bandara Adi Soemarno dan mudah diakses melalui jalan arteri Solo-Boyolali serta Tol TransJawa, Solo-Kertosono-Ngawi.

"Kombinasi antara aksesibilitas tinggi dan perkembangan fasilitas komersial membuat Colomadu menarik untuk hunian sekaligus investasi," imbuhnya.

Selain kedekatan dengan bandara, pembangunan Tol Solo-Yogyakarta dan jaringan penghubung antar wilayah di Jawa Tengah juga memberikan keuntungan besar bagi Colomadu sebagai zona strategis baru bagi pengembangan properti.

"Kawasan ini kini mulai menjadi pilihan bagi masyarakat Solo yang mencari lokasi hunian dengan akses cepat, lingkungan tenang, dan potensi nilai investasi yang terus naik," tuturnya.




(aqi/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork