Jejak Hidup di Kota Mati

Ironi yang Bikin Vorkuta Mati Membeku: Ditinggal Warganya-Dihantam Dingin

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Rabu, 08 Okt 2025 17:01 WIB
Kota Mati di Vorkuta, Rusia. Foto: Pexels/Ian lavrinovich
Jakarta -

Vorkuta merupakan kota di Rusia yang terbengkalai hingga diselimuti es. Kota ini pernah berjaya sebelumnya hingga akhirnya ditinggalkan penduduknya setelah Uni Soviet runtuh pada 1991. Lantas apa penyebab kota ini mati?

Dilansir dari Mir24.tv, Kamis (8/10/2025), jatuhnya Uni Soviet membuat Vorkuta memasuki masa yang kelam. Perusahaan tambang tutup satu per satu sehingga para pekerja kehilangan mata pencarian. Pada 2022, tercatat hanya ada 4 dari 13 tambang batu bara yang masih operasional di kota itu.

Dengan hilangnya perusahaan tersebut, seluruh infrastruktur mulai lumpuh. Orang-orang kehilangan pekerjaan dan harus mencari penghidupan dengan pindah ke kota lain.

Vorkuta memang terkenal sebagai kota dengan tambang batu baranya. Dulu banyak orang memilih pindah ke sini untuk bekerja dan mendapatkan upah besar.

Perusahaan menawarkan upah besar mengingat Vorkuta punya iklim yang ekstrem dan sangat dingin. Sayangnya, pekerjaan mulai menghilang dan upah anjlok.

Selama sekitar 30 tahun terakhir, Vorkuta telah kehilangan sekitar 70 persen penduduknya. Hanya tersisa 50.000 orang masih tinggal di sana menurut data resmi pada 2022. Penduduk setempat merasa angka tersebut terlalu besar dari kenyataannya.

Dikutip dari Business Insider, tanpa ada prospek pekerjaan di kota yang terisolasi itu, penduduk pindah dan meninggalkan bangunan terbengkalai. Bukan cuman apartemen, ada yang meninggalkan furnitur dan benda kepemilikan lainnya.

Selama bertahun-tahun, kristal es melapisi setiap permukaan bangunan, termasuk seisi kamar. Di beberapa gedung, pipa air pecah, yang mengakibatkan dinding, lantai, dan tangga dipenuhi es.

Meski sudah menjadi kota mati, masih ada segelintir warga yang bertahan. Mereka beralasan tak ingin meninggalkan tempat yang sudah dianggap sebagai rumah.

Lalu, ada juga yang tak punya dana untuk pindah dan beli rumah baru di kota lain. Bahkan, untuk menjual apartemennya saja sulit karena tidak laku-laku.

Dulunya Kota Pusat Tambang yang Berjaya

Kota Vorkuta awalnya dibangun pada 1930-an sebagai kamp kerja paksa Gulag. Di bawah kepemimpinan Joseph Stalin, narapidana dipaksa untuk menambang batu bara dalam cuaca ekstrem.

Meski cuaca sangat dingin, banyak pendatang pindah ke Vorkuta karena ditawarkan pekerjaan dengan upah besar. Perlahan, kota pertambangan kecil itu tumbuh menjadi salah satu kota terkaya di Uni Soviet.

Populasi di Vorkuta pun tumbuh dan kehidupan semakin maju di sana. Pada akhir 1970-an, populasi Vorkuta pernah mencapai 100.000 jiwa menurut Mir24.tv.

Saat itu sudah ada rel kereta, sekolah, universitas, rumah sakit, perpustakaan, hingga pabrik. Bangunan tersebut dibuat oleh para narapidana dari Vorkutlag.

Namun, sekarang kota maju itu perlahan sirna usai negaranya runtuh. Para penduduk Vorkuta pindah, meninggalkan bangunan-bangunan membeku dan diselimuti es.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(dhw/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork