Wilayah Subang, Bekasi, hingga Karawang menjadi area yang banyak diincar investor kawasan industri. Hal ini mengingat ketiga wilayah tersebut menyerap lahan industri terbanyak di wilayah sekitar Jakarta atau Greater Jakarta area.
Menurut data Knight Frank Indonesia dalam tajuk Jakarta Property Highlight H2 2024 Retail & Industrial Sectors, saat ini total pasokan lahan industri di sekitar Jakarta ada 15.729 hektare sementara untuk permintaan lahan atau penjualan kumulatif berkisar 63,39% pada semester II 2024. Area Bekasi dan Karawang menyerap 50% lahan industri pada semester II 2024.
"Dari catchment area yang kami identifikasi, kami dapatkan Subang, Bekasi, dan Karawang menjadi submarket yang memiliki penyerapan lahan tertinggi di akhir tahun 2024 ini," kata Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat dalam Online Press Conference Jakarta Property Highlight H2 2024 Retail & Industrial Sectors, Kamis (6/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sesi tanya jawab, wanita yang akrab disapa Sari ini membeberkan sederet alasan kawasan Subang, Bekasi, dan Karawang menjadi wilayah yang paling banyak menyerap sektor industri.
Subang, kata Sari, sebenarnya bukan lah area baru di sektor industri. Daerah tersebut banyak dilirik investor karena ada berbagai ekspansi yang dilakukan serta adanya dukungan pemerintah untuk kawasan industri di Subang.
"Kita lihat juga akses-akses yang dibuka oleh pemerintah untuk Subang seperti Pelabuhan Patimban yang sudah mulai beroperasi menjadikan salah satu kemudahan, salah satu pintu Subang berkompetisi dengan Greater Jakarta dalam mengelola kawasan industrinya," tuturnya.
Selain akses, ekosistem industri yang sudah ada di Subang juga menjadi alasan lahan di kawasan tersebut banyak diburu.
"Subang memiliki sekitar 10.000 ekosistem industri yang sudah ada sehingga bukan sebagai kawasan baru untuk berkembangnya kawasan industri namun cukup prospektif dan dapat berkompetisi dengan Greater Jakarta dalam hal ini," paparnya.
Sementara itu, untuk wilayah Bekasi dan Karawang tetap menjadi primadona kawasan industri karena memang sudah dikembangkan sejak tahun 1980-an. Menurut Sari, hal itu tidak bisa dipungkiri bahwa performa Bekasi dan Karawang cukup bagus dalam mengelola kawasan industri, baik itu membuka lahan baru maupun menjaga sektor industri yang sudah beroperasi di sana.
"Dan kita lihat juga bahwa aglomerasi industri di koridor timur ini (termasuk Bekasi dan Karawang) relatif sangat baik karena ekosistem industrinya sudah terbangun sedemikian baik," ungkapnya.
Sari menambahkan, kawasan industri Karawang terkelola dengan sangat baik. Di sana tidak hanya ada industri dengan teknologi tinggi tetapi juga ada industri padat karya.
(abr/zlf)