Wilayah Jabodetabek dilanda banjir karena curah hujan yang tinggi. Banjir tersebut sudah berlangsung sejak Senin (3/3) lalu.
Akibat dari kejadian tersebut, banyak rumah yang terendam banjir bahkan ada yang sampai ketinggian air 3 meter. Tak hanya itu, berbagai kegiatan seperti di sektor transportasi hingga operasi mal menjadi terhambat.
Lantas, apakah kejadian banjir hebat tersebut akan berdampak pada sektor ritel dan kawasan industri di Jabodetabek?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut General Manager General Agency Knight Frank Indonesia, Frank Tumewa, banjir yang melanda Jabodetabek belakangan ini menyebabkan kerugian di dunia usaha, termasuk ritel.
"Memang prospeknya itu banyak mengalami penurunan dengan bentuk kerugian di sektor usaha termasuk ritel. Jadi menurut data yang kami terima, kerugian Jakarta itu yang paling besar adalah di sektor transportasi, namun ritel juga terkena dampaknya. Kemudian beberapa ritel, bukan hanya di mall tetapi juga di pasar-pasar, UMKM, dan sebagainya banyak terkena dampaknya," katanya dalam Online Press Conference akarta Property Highlight H2 2024 Retail & Industrial Sectors, Kamis (6/3/2025).
Sementara itu, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat (Sari) menambahkan agar para pengelola properti, baik ritel maupun kawasan industri, harus memastikan pengelolaan air yang terintegrasi untuk menghindari kejadian banjir. Meski demikian, menurutnya sudah banyak pengelola ritel yang memiliki strategi pengelolaan kawasan lingkungannya terkait penyediaan ruang-ruang terbuka untuk mengalirkan air limpasan yang akan datang.
"Asumsinya air limpasan berada overcapacity sehingga perlu diperkirakan juga bagaimana plan a dan plan b terkait pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi antara bangunan atau properti yang dikelola dengan pengelolaan sumber daya air kawasan tersebut," tuturnya.
Sari berpendapat, pengelola properti harus memiliki strategi dalam pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi, apalagi jika wilayah propertinya di dataran rendah karena memiliki tantangan berupa air limpasan atau banjir ketika musim hujan datang.
"Karena hal ini tidak bisa dipungkiri akan berdampak pada economic return dari pengelolaan properti yang kita kelola saat ini," ujarnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/zlf)