Bisa Bikin Kanker, Kenapa Asbes Masih Banyak Dipakai di Indonesia?

Bisa Bikin Kanker, Kenapa Asbes Masih Banyak Dipakai di Indonesia?

Tim detikcom - detikProperti
Jumat, 20 Sep 2024 20:09 WIB
Atap rumah warga di Kepri rusak akibat angin kencang (Foto: Dok. Istimewa)
Asbes. Foto: (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan pemakaian material asbes pada rumah dapat mengancam kesehatan penghuninya. Serat yang jatuh dari permukaan asbes dapat terhirup dan mengendap di paru-paru. Serat ini cukup tajam sehingga susah untuk diangkat dan dapat menimbulkan beragam penyakit. Lantas, jika sudah jelas berbahaya bagi kesehatan, mengapa asbes masih digunakan sebagai salah satu material bangunan di Indonesia?

Sebelum itu, mari ketahui apa itu asbes dan dari apa bahan ini terbuat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asbes merupakan serat mineral yang dapat digunakan dalam berbagai ragam industri, bersifat tahan panas, dan tidak mudah menjadi abu apabila terbakar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asbes terbuat dari sekelompok mineral berserat alami yang memiliki kekuatan tarik yang luar biasa.

Meskipun dari serat mineral, WHO memperingatkan asbes adalah material karsinogenik yakni zat atau senyawa yang dapat menyebabkan kanker. Apabila seseorang sudah lama terpapar serat ini, tidak menutup kemungkinan akan muncul berbagai penyakit di paru-paru seperti asbestos dan kanker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan negara sudah melarang penggunaan asbes, seperti negara-negara Uni Eropa sejak tahun 2005. Sebagaimana dilansir dari DW, Jumat (20/9/2024), pada tahun lalu Australia telah membentuk Badan Keselamatan dan Pemberantasan Asbes yang bertujuan untuk memberikan fokus nasional pada masalah asbes terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Menurut LSM Jaringan Indonesia Larang Asbes, Muchamad Darisman, alasan atap asbes tetap digunakan di Indonesia meskipun sudah ada peringatan bahayanya karena harga jualnya murah di pasaran sehingga lebih menjangkau masyarakat tersebut.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, tidak sedikit yang menggunakan asbes adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Dengan menggunakan material yang murah ini, mereka dapat menekan pengeluaran pada saat pembangunan rumah.

"Kenapa sasaran atau pasar dari atap asbes bergelombang ini masyarakat miskin? Karena mereka kurang akses. Dan yang kedua, ini murah," kata Darisman saat diwawancarai oleh DW Indonesia, dikutip detikcom, Senin (18/9/2023).

Material asbes yang masuk ke Indonesia, kata Darisman 90% di antaranya diubah menjadi atap semen bergelombang. Masyarakat ekonomi kelas bawah yang tidak bisa membeli genteng atau struktur bangunan yang terlalu berat untuk memakai genteng akhirnya beralih ke atap asbes ini.

"90% material asbes yang masuk ke Indonesia diproses untuk penggunaan atap semen bergelombang. Jadi, mayoritas itu digunakan oleh masyarakat bawah," ungkap Darisman.

Dari kacamata Darisman sendiri, dia meyakini bahwa ada faktor politik dan ekonomi yang menyebabkan masih beredar dan digunakannya asbes di rumah-rumah Indonesia. Dia menyayangkan pemerintah belum tegas dalam menangani persoalan penggunaan asbes.

"Jadi, ini ada faktor politik, ekonomi, yang pasti terlibat di sini. Ini 'kan mayoritas material asbes itu impor. Jadi, dari proses impor, berarti (melibatkan) Bea Cukai, terus masuk ke Kementerian Perdagangan, masuk ke industri. Satu departemen dengan departemen lain itu saling lempar tanggung jawab," pungkas Darisman.

Di tengah banyak negara memboikot pemakaian asbes, Indonesia pada 2020 menurut data yang diunggah Instagram @dkijakarta, Indonesia menjadi pemakai bahan asbes terbesar di dunia. Bahkan impor dan penggunaan bahan asbes ini meningkat tajam dalam 10 tahun terakhir yakni lebih dari 100.000 ton asbes antara 2010-2019.

LSM Jaringan Indonesia Larang Asbes sendiri telah mendesak pemerintah untuk berhenti mengimpor asbes sejak tahun 2012. Hingga pemerintah menyediakan tempat pembuangan khusus, pencegahan sementara yang dapat dilakukan hanyalah menguburkan pecahan-pecahan asbes tersebut ke dalam tanah.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(aqi/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads