Punya Program Mirip Tapera, Ini Cara Malaysia Atasi Masalah Perumahan

Punya Program Mirip Tapera, Ini Cara Malaysia Atasi Masalah Perumahan

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Selasa, 04 Jun 2024 11:41 WIB
Presiden EAROPH Internasional Emil Elastianto Dardak dan Honorary President EAROPH International MDM Khairiah Talha
Presiden EAROPH Internasional Emil Elastianto Dardak dan Honorary President EAROPH International MDM Khairiah Talha. Foto: Sekar Aqillah Indraswari
Jakarta - Pemerintah sudah memperkenalkan kebijakan tabungan perumahan rakyat (Tapera) sebagai solusi penuntasan backlog rumah di Indonesia. Mereka menyebut kebijakan sejenis Tapera juga diterapkan di negara lain salah satunya Malaysia dengan kebijakan Employees' Provident Fund (EPF).

Honorary President EAROPH International, MDM Khairiah Talha asal Malaysia mengungkapkan cara pemerintah mengatasi permasalahan perumahan di negara mereka. Dia menyebutkan bagi masyarakat yang kurang mampu mendapat pendanaan dari pemerintah untuk membangun rumah murah.

"Ditugaskan untuk membuatkan rumah bagi mereka yang tidak mampu. Kami menyebutnya P40, yaitu 40 persen masyarakat kami yang berpenghasilan kurang dari 3.000 ringgit (Rp 10 juta) sebulan. Itu gajinya 3.000 Malaysia," kata Khairiah saat menghadiri acara EAROPH Indonesia Relaunch yang bertajuk "Revive and Thrive" di Jakarta pada Senin (3/6/2024).

Kebijakan lainnya adalah mendesak pengembang perumahan dan pengembang kota baru untuk menyediakan perumahan murah atau disebut pula dengan rumah rakyat tersebut. Terdapat beberapa syarat untuk mendapat izin membangun rumah murah ini, biasanya setiap daerah memiliki kebijakan berbeda. Dia menyebutkan salah satu syaratnya adalah lahan yang dibuka untuk perumahan adalah 30% dari luas wilayah.

"Kalau di Malaysia yang kita miliki sekarang adalah kota rakyat yang bisa disewa atau dibeli yang mereka sebut sewa sekarang, beli nanti," ucapnya.

Kemudian untuk kebijakan Employees' Provident Fund seperti yang disebut oleh pemerintah, Khairiah menjelaskan sistemnya seperti tabungan untuk membayar atau membeli rumah yang diinginkan.

"Mereka yang bekerja dan butuh untuk menyimpan gaji seperti pada kelompok keuangan atau EPI, Employment Provident Fund di Malaysia. Jadi, kamu bisa ikut serta dalam grup tersebut untuk membayar rumah yang ingin kamu beli. Hal ini tidak hanya menyangkut bank, sumber daya keuangan atau tabungan, tetapi juga kebijakan dan kebijakan pemerintah untuk membantu mereka yang tidak mampu mendapatkan rumah," bebernya.

Tidak sampai di sana, pemerintah Malaysia juga menyiapkan skema rumah bagi para anak muda yang baru saja lulus kuliah.

"Kini, ada skema lain yang baru saja diperkenalkan. Itu skema rumah lulusan untuk yang belum ada pemasukan. Mereka akan diberikan beberapa unit untuk anak muda yang baru lulus. Jadi, ini membantu mereka," ujarnya.

Selain mendorong memberikan skema pembayaran, pemerintah Malaysia juga mengembangkan proyek TOD atau Transit Oriented Development di mana rumah dan apartemen dekat dengan transportasi umum.

"TOD yang Pak Emil (Ridwan Kamil) sebutkan tadi, pembangunan yang berorientasi transit, itu sangat penting. Jadi, kota-kota, jalan raya, atau kota-kota pengelola di daerah-daerah TOD ini diberikan insentif untuk membuat rumah yang lebih tinggi atau kepadatannya tinggi atau bangunan yang lebih tinggi, rasio blok yang tinggi diperbolehkan," ungkapnya.


(aqi/abr)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads