Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantoro, mengungkapkan progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah melebihi target yang direncanakan.
"Kita semua masih progres. Bahkan beberapa hal mengacu dengan peraturan perundang-undangan dan Perpres yang menjadi dasar kita bekerja, itu sudah melebihi target-target yang sudah direncanakan," kata Bambang Susantoro dalam konferensi pers dengan media di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jakarta, Selasa (30/01/2024).
Dia mengingatkan pembangunan IKN bisa membutuhkan 10 tahun yakni direncanakan rampung pada 2045.
Berdasarkan data yang didapat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Progres pembangunan IKN tahap 1 secara keseluruhan telah mencapai 71,47%. Area yang masuk dalam pembangunan tahap 1 ini adalah Istana Kepresidenan dan lapangan upacara yang sudah 54,07%, Sumbu Kebangsaan fase 1 sudah masuk 96,41%, dan Bendungan Sepaku Semoi sudah rampung 100%.
"Tahap 1 itu adalah kontrak yang sudah dimulai sebelum 2023 sebelum kami beroperasi (OIKN)," ujarnya.
Bambang mengatakan di Sumbu Kebangsaan terdapat Memorial Park yang berfungsi sebagai tempat penghargaan kepada pahlawan. Serupa dengan Taman Makam Pahlawan, sehingga saat ada tamu diplomasi yang berkunjung untuk bela sungkawa, lokasinya akan berada di Memorial Park, IKN.
"Nanti bisa kelihatan Istana. Di bukit itu nanti akan ada bendera tinggi. Kiri kanannya nanti simetris terlihat adanya satu patung, Soekarno dan Hatta. Ditengah-tengahnya akan ada api abadi yang akan mengawal semangat Indonesia ke depannya," jelasnya.
Bangunan lain yang tengah dibangun di IKN adalah 6 hotel yang berasal dari investor swasta, diantaranya Konsorsium Nusantara (Bintang 5), Pakuwon (Bintang 5), Vasanta (Bintang 5), Balikpapan Super Block (Bintang 5 dan 4), BSH Karya Mandiri (Bintang 3), dan Jambuluwuk (Bintang 5).
Dia berharap ke depannya lebih banyak hotel bintang 3 ke bawah yang akan melengkapi ekosistem perhotelan di IKN.
"Kalau ada yang mau investasi terutama bintang 3 ke bawah. Kita lagi butuh. Silahkan mengajukan proposal untuk membangun hotel-hotel yang stratanya (di bawah Bintang 5)," ungkap Bambang.
Untuk hunian, sudah ada 5 pembangunan perumahan yang sudah dilakukan groundbreaking diantaranya Konsorsium Nusantara (apartemen dan rumah tapak), Pakuwon (apartemen dan rumah tapak), BSH Karya Mandiri (apartemen), Pakubuwono (apartemen), dan Balikpapan Super Block (Apartemen).
"Hunian ini adalah di luar hunian yang dilakukan oleh Kementerian PUPR," sebut Bambang.
Ada pula 8 ritel dan logistik yang akan dibangun dengan dana investor swasta dan BUMN untuk memenuhi kebutuhan makanan di IKN.
Lalu ada 2 bangunan pendidikan yakni Nusantara Intercultural School dan Yayasan Pendidikan Astra. Nusantara Intercultural School (NIS) ini adalah sekolah internasional yang masih satu manajemen dengan Jakarta Intercultural School (JIS). Penamaannya diganti menyesuaikan lokasi sekolah yang berada di IKN. Selanjutnya, Yayasan Pendidikan Astra mengubah SDN 020 Sepaku menjadi SD yang memiliki konsep green dan smart.
"Ada 15 lagi yang sedang kita garap sekarang. Ada SMK yang kekinian yang mempunyai kemampuan untuk digital kreatif, yang punya kemampuan untuk fashion, untuk food and culinary. Ada juga SD dan SMP yang akan kita transformasikan," tambahnya.
Menurutnya, lengkapnya fasilitas pendidikan di IKN yang tengah dibangun saat ini diperuntukkan bagi masyakarakat yang pindah. Bambang berharap mereka yang pindah tidak akan kesulitan untuk mencari sekolah untuk anak-anaknya.
Kemudian, di bidang kesehatan mulai dibangun 4 rumah sakit di IKN. Tiga di antaranya milik swasta yakni RS Hermina, RS Mayapada, dan RS Abdi Waluyo. Sementara sisanya adalah Rumah Sakit Kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
"Rumah Sakit kesehatan dari Kementerian Kesehatan yang sudah di groundbreaking kemarin. Itu akan menjadi teaching hospital," tutur Bambang.
Ada pula 2 area hijau yakni Danone-Aqua serta Katadata Green, Jejak-in, dan Benihbaik. Danone Aqua akan membuat miniatur hutan hujan tropis berisi showcase program reforestasi IKN.
Sementara Katadata Green, Jejak-in, dan Benihbaik ingin membuat green pesantren. Mereka memiliki sebuah lahan di IKN dan mempersilahkan pemerintah untuk membuat kawasan hutan kecil.
Namun ketika datang melihat langsung ke IKN, 3 organisasi tersebut memutuskan untuk menambahkan sebuah pesantren yang diharapkan bisa menjadi agent of change.
"Jadi mereka tidak hanya menanam, tetapi melakukan satu penataan," kata Bambang.
Dia juga menambahkan banyak masyarakat yang telah tertarik untuk memanam di IKN dan meminta disediakan sebuah lahan untuk area bertanam. Niat mereka ini didukung oleh pemerintah mengingat konsep dari IKN sendiri adalah kota yang green dan smart.
"Dari 252 ribu hektar luas dari IKN, yang jadi bangunan hanya 25 persen. Sebanyak 60 persen akan menjadi area hutan kembali. Gerakan-gerakan hijau ini sudah mulai," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu hadir pula, Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, Deputi Bidang Perencanaan dan Pertahanan, Mia Amalia, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Myrna Asmawati Safitri, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik, Troy Harrold Yohanes Pantouw, Direktur Jendral IKP Kementerian Kominfo, Usman Kansong, dan Direktur IKPM Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary.
(zlf/zlf)