Dak Beton untuk Atap Rumah, Ini Lho Untung Ruginya

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Selasa, 07 Okt 2025 19:15 WIB
Atap Dak Beton Foto: Getty Images/iStockphoto/nobtis
Jakarta -

Atap rumah tidak selalu berbentuk pelana yang bentuknya mirip segitiga. Ada beberapa pemilik rumah yang justru memilih atap yang datar dengan menggunakan dak beton.

Pemilik bebas menentukan jenis atap sesuai dengan konsep rumah impiannya. Namun, ada beberapa pertimbangan kalau mau membuat atap dak beton.

"Dak beton itu sebenarnya lantai beton, cuman kalau lantainya posisinya di luar dia disebutnya dak. Jadi sebagai penutup (atau) penggantinya atap tapi dari beton ya namanya dak beton," kata kontraktor yang juga CEO Lyvprojects, Albert Lim kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Tapi, perlu diketahui, membuat dak beton juga ada untung ruginya lho bagi pemilik rumah. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini.

Kelebihan Atap Dak Beton

Inilah beberapa keuntungan membuat atap dak beton yang datar.

1. Rumah Adem

Albert mengatakan rumah bisa terasa lebih adem dengan atap dak beton. Atapnya yang tebal dan tertutup mampu mencegah panas menembus ke dalam rumah. Lantai di bawah dak beton pun menjadi lebih adem dibandingkan menggunakan atap spandek.

2. Menambah Ruang

Kemudian, atap dak beton yang datar bisa menjadi ruang tambahan di atas rumah. Penghuni bisa memanfaatkan ruang tersebut untuk menjemur pakaian, menyimpan toren air, serta memasang unit AC outdoor. Selain itu, area rooftop seperti ini bisa jadi tempat buat barbeque-an dan bersantai.

Kekurangan

Namun, pemilik harus paham risiko membuat atap dak beton. Berikut ini kekurangan kalau rumah punya atap dak beton.

1. Biaya Pembuatan Mahal

Menurut Albert, biaya pembuatan atap dak beton cukup mahal. Jenis atap ini menggunakan lebih banyak bahan bangunan dibandingkan atap genteng. Ongkos buat bangun atap datar itu sekitar Rp 3,5 juta hingga Rp 5 juta per meter.

2. Rawan Bocor

Selain mahal, pembuatan atap dak beton harus dilakukan dengan benar. Sebab, atap ini rawan bocor. Air hujan bisa masuk melalui pori-pori dan retakan pada beton yang sudah mengeras.

Nah, biasanya atap ini dilengkapi dengan lapisan waterproofing dengan cairan anti air. Tak berhenti sampai situ, pemilik rumah perlu meninjau kondisi atap setiap 3-5 tahun. Kalau ada lapisan yang terkelupas, pemilik perlu mengganti lapisan waterproofing itu.

3. Bangunan Semakin Berat

Terakhir, atap dak beton membuat bangunan rumah semakin berat karena berupa lapisan yang tebal. Untuk itu, pemilik harus memastikan ketahanan fondasi dan struktur rumah cukup buat menopang beban atap tersebut.

"Waktu mau bikin dak atap, direncanakan benar-benar struktur dan fondasinya. Jangan sampai menambah dak atap tapi tidak memperhitungkan kaki-kaki di bawahnya kuat atau enggak menopang dak atapnya," tuturnya.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan atap dak beton yang sebaiknya dipertimbangkan pemilik rumah. Semoga membantu!

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini



Simak Video "Video: Diterjang Angin Puting Beliung, Atap Rumah di Bali Terbang ke Jalan"

(dhw/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork