Rumah Panggung Bisa Jadi Solusi buat yang Langganan Kebanjiran

Rumah Panggung Bisa Jadi Solusi buat yang Langganan Kebanjiran

ilham fikriansyah - detikProperti
Selasa, 08 Jul 2025 09:30 WIB
Rumah Panggung Estetik
Model rumah panggung. Foto: Dok. Yodi Juliardi
Jakarta - Banjir menjadi salah satu permasalahan besar yang dihadapi warga Jakarta. Hal ini tak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, tapi juga merendam rumah hingga merusak perabotan.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah banjir kembali terulang, mulai dari menambah resapan air hingga memperbaiki kawasan hulu dan hilir. Sayangnya, banjir tetap melanda pada sejumlah permukiman penduduk, terutama yang tinggal di dekat sungai.

Rumah yang terus terendam banjir tentu tidak baik. Selain membuat rumah terus kotor dan bau akibat air serta lumpur, kondisi ini juga bisa merusak struktur bangunan akibat terendam banjir selama berhari-hari.

Guna mencegah rumah terendam banjir di kemudian hari, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membangun rumah panggung. Rumah ini mengusung model bangunan yang tidak langsung menyentuh tanah. Bagian bangunan utama ditopang dengan tiang-tiang yang umumnya disebut dengan kaki bangunan.

Sebenarnya, model rumah panggung sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu oleh masyarakat. Banyak bangunan tradisional di Indonesia yang mengusung model bangunan seperti ini, misalnya rumah gadang dari Padang, Sumatera Barat.

Kini, model rumah panggung masih bisa diterapkan untuk hunian modern. Kamu bisa menggunakan kerangka besi dan beton agar lebih kokoh dan awet. Desainnya juga bisa dibuat minimalis atau modern sesuai keinginan masing-masing.

Dalam catatan detikProperti, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta menyarankan agar masyarakat mulai beralih dengan mendirikan rumah panggung. Sebab, desain rumah ini dinilai lebih adaptif terhadap banjir sehingga perlu diperkenalkan dan diterapkan secara lebih luas.

Pada Maret lalu, Pemerintah Jawa Barat juga berencana akan membangun sebanyak 1.000 rumah panggung bagi warga di kawasan Pondok Gede Permai (PGP). Disebutkan bahwa rumah panggung itu akan memiliki desain arsitektur yang menarik agar masyarakat tertarik dan nyaman saat menempatinya.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pembangunan rumah panggung tersebut diutamakan pada daerah di pinggiran sungai dan yang sering terjadi banjir. Ia menambahkan, rumah panggung juga berfungsi untuk menghindari serangan hewan.

"Yang paling utama rumah panggung itu untuk di daerah bantaran sungai, kemudian di daerah yang sering banjir, itu juga membebaskan dari serangan binatang berbahaya," ujarnya di Kantor Wali Kota Bekasi, Bekasi, Jumat (7/3/2025) lalu.

Mengintip Rumah Panggung Minimalis di Kelapa Gading

Ide rumah panggung mungkin belum populer saat ini. Meski begitu, ada beberapa warga yang memutuskan membangun model rumah tersebut. Salah satunya adalah rumah di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Rumah panggung tersebut didesain oleh arsitek Yodi Juliardi. Ia merancang rumah semi panggung di atas lahan 90 m2. Rumah itu terdiri dari tiga lantai dengan 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi.

Berawal dari kekhawatiran sang pemilik karena kawasan rumahnya kerap banjir, Yodi menawarkan untuk membuat rumah panggung yang biaya pembangunannya lebih terjangkau.

"Ada concern sesekali banjir. Nggak setiap hujan banjir tapi ada aja kalanya banjir. Jadi waktu itu mikirnya bagaimana caranya berarti kita harus naikin lantainya dari jalan lebih tinggi. Cuman waktu itu kalau misalkan kita naikin terus diuruk penuh rasanya biayanya lumayan, jadi kepikiran bikin panggung," kata Yodi kepada detikcom, Selasa (1/10/2024) lalu.

Meski tetap memakan biaya, Yodi menilai konsep rumah panggung sangat bermanfaat. Ia membuat rumah panggung dengan kolong setinggi 75 cm. Kolong ini memungkinkan penyerapan air hujan apalagi di lahan yang sempit.

Adapun desain panggung tidak diaplikasikan ke keseluruhan rumah, melainkan hanya bagian depan saja. Air yang menggenang di kolong rumah panggung juga bisa diakses untuk dibersihkan.

"Kolongnya itu juga bisa dibersihin, jadi bisa diakses sama orang (untuk) dibersihin meskipun harus agak jongkok. Concern itu tetap ada mengenai perawatan," ucapnya.

Sebenarnya, konsep rumah panggung sendiri sudah banyak diterapkan di rumah-rumah tradisional di Indonesia. Yodi pun terinspirasi untuk menerapkan hal serupa dengan gayanya sendiri yang lebih modern.

"Sebenarnya kan bikin panggung kan banyak dari rumah-rumah tradisional, jadi referensinya ada tapi nggak saya langsung tampilin rumah tradisional karena kan kadang klien nangkapnya lain," pungkas Yodi.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini (ilf/das)


Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads