Rahasia di Balik Kokohnya Bangunan Candi Borobudur

Rahasia di Balik Kokohnya Bangunan Candi Borobudur

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Sabtu, 31 Mei 2025 12:00 WIB
Suasana Candi Borobudur sepi karena adanya pembatasan pengunjung mulai hari ini, Senin (16/3) sampai Minggu (29/3). Pengunjung pun hanya bisa melihat kemegahan bangunan itu dari bawah di luar pagar zona 1.
Candi Borobudur Foto: Eko Susanto
Jakarta -

Candi Borobudur adalah bangunan bersejarah dengan arsitektur yang menakjubkan. Candi ini dibangun sejak abad ke-8 dan sempat hancur karena bencana alam. Hingga saat ini, Candi Borobudur tetap berdiri kokoh.

Siapa sangka, rahasia di balik kokohnya Candi Borobudur ternyata bukanlah karena bangunan menggunakan semen, tetapi teknik pembangunannya. Candi Borobudur menggunakan sistem interlock atau penguncian, lho.

Lantas, seperti apa arsitektur Candi Borobudur? Simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir situs Kemendikbud, buku Candi Indonesia: Seri Jawa yang ditulis Edi Sedyawati, Hasan Djafar dkk terbitan Kemdikbud, candi ini dibangun di tempat yang tidak biasa dibandingkan candi-candi Jawa lainnya. Candi Borobudur dibangun di atas bukit yang dibentuk sesuai bentuk candi.

Bagian candi terluar candi memiliki fondasi yang dibuat masuk ke dalam tanah. Kedalamannya kurang lebih satu meter dan tertumpang di atas lapisan batu karang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, bangunan di atasnya tertumpang di atas beberapa lapis batu. Teknik ini dinilai sangat canggih dan maju pada zamannya menurut para ilmuwan.

Kemudian, Candi Borobudur memakai batu berjenis andesit. Namun, batu yang digunakan memiliki karakteristik yang berbeda dari batu andesit pada umumnya, sehingga memiliki tingkat kerusakan dan pelapukan yang berbeda.

Batuan ini disusun dengan pola horizontal. Ukuran batu yang banyak dipakai sekitar panjang 40-50 cm, lebar 30-40 cm, dan tinggi 20-25 cm.

Lebih lanjut, diketahui terdapat empat teknik pembangunan yang dipakai di Candi Borobudur. Semua teknik ini tidak memakai semen atau putih telur sebagai perekat, melainkan sistem interlock atau penguncian.

Tipe Ekor Burung

Candi Borobudur (Dok Kemendikbud)Sambungan Tipe Ekor Burung Foto: Candi Borobudur (Dok Kemendikbud)


Teknik tipe ekor burung ini ditemukan pada hampir setiap batu dinding.

Tipe Takikan

Candi Borobudur (Dok Kemendikbud)Sambungan Batu Tipe Takikan Foto: Candi Borobudur (Dok Kemendikbud)


Teknik sambung batu tipe takikan bisa ditemukan pada kala, doorpel, relung, dan gapura Candi Borobudur.

Tipe Alur dan Lidah

Candi Borobudur (Dok Kemendikbud)Sambungan Batu Alur dan Lidah Foto: Candi Borobudur (Dok Kemendikbud)


Teknik tipe alur lidah ini ada pada pagar langkan selasar dan batu ornamen makara di kanan-kiri tangga undag dan selasar.

Tipe Purus dan Lubang

Candi Borobudur (Dok Kemendikbud)Sambungan Batu Tipe Purus dan Lubang Foto: Candi Borobudur (Dok Kemendikbud)


Terakhir, teknik tipe purus dan lubang dapat ditemukan pada batu antefil dan kemuncak pagar langgan.

Itulah rahasia di balik kokohnya bangunan Candi Borobudur.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(dhw/abr)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads