Perlawanan dari Jiwa-jiwa Terluka di Iran Lewat Melodi

Penyanyi tradisional ternama Iran, Homayoun Shajarian, merilis lagu emosional berjudul World of Oppression. Lagu ini rilis di halaman pribadi sang musisi pada Minggu (22 Juli), lengkap dengan lirik karya dua penyair legendaris: Bidel Dehlavi dan Hushang Ebtehaj.
Dalam keterangannya, dikutip dari Tehran Times, Selasa (24/6/2025), Shajarian bilang lagu ini adalah suara dari jiwa-jiwa yang luka, teriakan dari dunia yang penuh penindasan.
"Lagu ini menceritakan kesedihan manusia yang dibungkam di malam-malam buntu dan mimpi buruk berdarah," tulisnya.
Ia juga menyebut sejarah manusia ditulis dengan tinta hitam-putih: keburukan dan cahaya hidup berdampingan seperti saudara kembar yang selalu berebut ruang.
Putra dari maestro Mohammad-Reza Shajarian ini menutup pesannya dengan doa.
"Semoga tak ada hati yang hidup tanpa cinta dan keindahan," katanya.
Shajarian juga sempat menulis surat terbuka yang kemudian viral di medsos.
"Bumi dan langit tanah air kami terluka. Suara ledakan menggantikan suara nyanyian. Tapi kami tetap anak-anak melodi, menyimpan harapan di tenggorokan."
Musisi sekaligus produser dan penyanyi yang dikenal vokal secara sosial, Mohsen Chavoshi, juga merespons insiden belakangan ini lewat karya terbarunya berjudul Healing. Lagu ini rilis Senin kemarin dan mengangkat tema patriotisme serta empati terhadap warga Iran yang terdampak perang.
Liriknya ditulis Kazem Bahmani, sementara aransemen dan komposisi digarap langsung oleh Chavoshi.
Chavoshi juga sempat ngomong pedes lewat postingan pendek di medsos. "Kamu menghancurkan, kamu juga akan dihancurkan."
FYI, ini bukan kali pertama Chavoshi buka suara soal isu global. Dua tahun lalu, dia juga bersuara keras soal aksi pembakaran Al-Quran di Swedia.
Gak mau ketinggalan, penyanyi tradisional Salar Aghili ikut merilis karya emosional berjudul Aku Rela Mati untukmu, Iran. Lagu ini diciptakan Masoud Hemmati, dengan lirik dari Mohammad Reza Yar.
Liriknya emosional banget, penuh semangat nasionalisme. Di poster peluncuran lagu, ada kalimat menyentuh.
"Iran, setiap jengkal tanahmu adalah bagian dari jiwa kami."
Baca juga: Sutradara Iran Bikin World War III di Layar |
Musisi Mohammad Motamedi juga rilis lagu nasionalis romantis berjudul You Steal My Heart with Your Flag. Musiknya digarap Amir Hossein Samiei, aransemen oleh Arman Mehraban, dengan lirik dari Milad Erfanpur.
Lagu lain yang menggema pascaserangan adalah Iran, the Zulfiqar of Ali, digarap oleh Mohammad Asadollahi. Lagu ini jadi simbol perlawanan dan dedikasi untuk Operasi True Promise III-respons militer Iran terhadap agresi Israel.
Zulfiqar adalah pedang legendaris milik Imam Ali, simbol keberanian dan keadilan dalam sejarah Islam. Lagu ini mengandung semangat perlawanan dan keberanian untuk membela negaranya.
(dar/wes)