Blink Twice: Thriller Warna-Warni Yang Lezat
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
Frida (Naomi Ackie) tidak punya apa-apa yang bisa dinantikan selain berada di satu ruangan bersama orang kaya. Bersama Jess (Alia Shawkat), sahabatnya, ia tinggal di sebuah apartemen kecil yang menyedihkan.
Pekerjaannya sebagai pelayan di acara pesta tidak membuatnya kaya tapi paling tidak dia bisa melihat Slater King (Channing Tatum), CEO sebuah perusahaan teknologi, dari dekat.
Frida dan Jess bertemu dengan Slater tahun lalu tapi ia tak yakin Slater akan mengingatnya. Sebuah kejadian menggemaskan di acara pesta membuat Slater melihatnya. Slater yang ternyata ramah, memperkenalkan Frida dan Jess ke teman-temannya; ada Vic (Christian Slater), Cody (Simon Rex), Tom (Haley Joel Osment), Lucas (Levon Hawke), Sarah (Adria Arjona), Camilla (Liz Caribel) dan Heather (Trew Mullen).
Baca juga: Maharaja: Cinta Gila Seorang Ayah |
Malam itu Frida dan Jess berpesta seperti orang-orang 1%. Ketika Slater mengajaknya untuk liburan di pulau pribadinya, Frida tidak mempunyai pilihan lain selain mengatakan "iya". Liburan di pulau pribadi seorang CEO sekaya Slater memang bukan main mewahnya.
Tempat tinggal mereka eksotis dan sangat Instagram-able; meskipun sayang sekali mereka tidak bisa merekam kegiatan mereka karena begitu datang asisten Slater, Stacy (Geena Davis), mengumpulkan ponsel mereka. Makan, tidur, baju semua disediakan. Tidak hanya mereka makan makanan enak setiap malam, mereka juga pesta tanpa henti setiap harinya.
Masalah mulai muncul ketika Frida tersadar sahabatnya menghilang dan semua orang disitu tidak sadar pernah ada yang namanya Jess. Saat Frida mengetahui rahasia gelap yang terjadi, semuanya sudah terlambat.
Review:
Dari semua nepo baby yang ada, Zoë Kravitz mungkin adalah salah satu yang layak mendapatkan sorotan. Sebagai aktor, ia lebih dari mumpuni untuk membuktikan bahwa dia seorang aktor yang baik. Sebagai penulis, ia membuktikan bahwa dia yang pencerita ulung melalui serial TV yang sayang sekali di-cancel, High Fidelity (yang mana ibunya, Lisa Bonet, memerankan salah satu karakter penting dalam versi filmnya).
Sebagai sutradara, kemampuan Zoë Kravitz belum teruji. Tapi dalam Blink Twice, semua keraguan bahwa Kravitz menggunakan nama bapak dan ibunya untuk sampai di posisi ini langsung sirna. Film ini membuktikan bahwa Kravitz adalah seorang pencerita yang luar biasa baik.
Baca juga: Alien: Romulus (IMAX), Mereka Datang Lagi |
Ditulis oleh Zoë Kravitz dan E. T. Feigenbaum, Blink Twice menggunakan genre misteri untuk mempersembahkan horor yang dialami perempuan. Ini adalah salah satu film setelah era #MeToo yang sangat berhasil. Ia menjelaskan dengan cukup jelas soal cancel culture dan apakah orang-orang ini memang beneran tobat untuk menjadi lebih baik atau tobat karena dipaksa oleh masyarakat.
![]() |
Yang menarik dari Blink Twice selain penggunaan misterinya adalah bagaimana film ini tetap bisa menghibur saya sebagai penonton meskipun kontennya cukup gelap. Tone yang dipersembahkan cukup asyik dan seru, sangat pas untuk film rilisan musim panas, meskipun seiring dengan berjalannya durasi filmnya semakin gelap.
Jangan kaget kalau kamu tertawa dengan beberapa jokes di dalamnya karena Kravitz dan Feigenbaum tidak takut untuk menertawakan kita semua. Yang juga menakjubkan dalam film ini adalah bagaimana penulis skripnya mempersembahkan agresi tanpa harus berteriak di depan muka.
Bukan informasi yang baru jika perempuan mempunyai standar yang lebih untuk "diterima" masyarakat. Mereka mempunyai kewajiban yang berlebih seperti misalnya harus ramah, sering tersenyum, tidak boleh komplain dan lain sebagainya. Blink Twice menunjukkan ini tanpa harus menyuruh karakternya melakukan hal-hal tersebut.
![]() |
Pertanyaan "apakah kamu bersenang-senang?" diulangi terus-menerus oleh Slater yang berfungsi sebagai senjata. "Perempuan baik" dilarang komplain. "Perempuan baik" harus menjawab pertanyaan tersebut dengan senyuman lebar dan rasa bersyukur.
Skrip yang sudah rapi itu kemudian diterjemahkan dengan presisi oleh Zoë Kravitz. Secara plot, penonton mana pun pasti bisa membayangkan bahwa ada skenario buruk yang dilakukan oleh Slater dan kawan-kawannya sehingga Frida bisa kehilangan memori.
Tapi meskipun penonton tahu soal ini, Kravitz tetap bisa membuat penonton terkejut. Blink Twice tidak pernah ragu untuk menunjukkan kebobrokan laki-laki. Percayalah, ketika film ini memberi tahu karakter utamanya apa yang sebenarnya terjadi, kamu akan paham kenapa ia ingin melakukan segala cara untuk kabur dari pulau tersebut.
Zoë Kravitz benar-benar bekerja total di film ini. Kamera Adam Newport-Berra melukis Blink Twice dengan warna-warna yang mengundang. Tidak ada satu frame pun yang terlihat buruk bahkan ketika darah mengalir deras. Sementara sound design-nya dibuat untuk meneror penonton, editingnya sengaja jumpalitan untuk membuat penonton berada di dalam kepala Frida.
![]() |
Hasilnya adalah sebuah pengalaman yang mengejutkan. Tidak hanya Kravitz menguasai teknis, ia tahu benar bagaimana cara mengarahkan ensemble cast-nya yang luar biasa. Tidak ada satu pun aktor dalam film ini yang salah tempat. Semuanya pas sesuai porsinya.
Adria Arjona yang kemarin mempesona dalam Hitman, kembali bersinar dalam film ini. Christian Slater tahu bagaimana membuat seru. Begitu juga Haley Joel Osment, Shawkat sampai Geena Davis. Tapi memang film ini adalah milik Ackie dan Tatum yang pol-polan memerankan karakter mereka.
Lihat gestur Tatum yang menyeramkan dan bagaimana Ackie meresponsnya. Rasanya memang pahit tapi ini adalah roller coaster yang tidak boleh kamu lewatkan.
Genre | horror, thriller |
Runtime | 102 minute |
Release Date | 23 August |
Production Co. | Metro-Goldwyn-Mayer Bold Choices |
Director | Zoe Kravitz |
Writer | Zoe Kravitz |
Cast | Naomi Ackie as Frida Channing Tatum as Slater King Christian Slater as Vic Simon Rex as Cody Adria Arjona as Sarah |