Alien: Romulus (IMAX), Mereka Datang Lagi

Candra Aditya
|
detikPop

EDITORIAL RATING

3/5

AUDIENCE RATING

-
Cuplikan adegan dari film Alien: Romulus (2024).

Sinopsis:

Rain (Cailee Spaeny), seorang manusia dan "adiknya", Andy (David Jonsson) ingin meninggalkan planet mereka yang sekarat dan pergi ke tempat lain. Apapun lebih baik dari tempat sekarang.

Penyakit baru bermunculan sementara penyakit lama belum ditindaklanjuti. Penolakan korporasi raksasa Weyland membuat Rain patah hati. Sepertinya dia akan meninggal di planet ini seperti orang tua dan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Kemudian temannya Tyler (Archie Renaux) mengajaknya bertemu. Ia bersama teman-temannya; Kay (Isabela Merced), Bjorn (Spike Fearn), Navarro (Aileen Wu); menemukan kapal yang tak berpenghuni. Di dalamnya ada pod dimana mereka semua bisa pergi ke planet lain yang lebih sehat.

Firdaus akhirnya terjamah. Rain tadinya ragu. Tapi bayangan stuck di planet ini terlalu menghantuinya. Ia pun akhirnya setuju untuk pergi ke luar angkasa dan masuk ke dalam kapal tak berpenghuni itu. Mereka semua tidak tahu horor sedang menanti mereka.

Review:

Fede Álvarez punya bayangan yang lebih besar sehingga kehadiran Alien: Romulus langsung menjadi salah satu tontonan musim panas yang patut ditunggu.

Tangan dinginnya berhasil membuktikan bahwa ia lebih kejam dari Sam Raimi melalui remake Evil Dead yang dirilis sebelas tahun lalu.

Cuplikan adegan dari film Alien: Romulus (2024).Cuplikan adegan dari film Alien: Romulus (2024). Foto: Dok. Ist

Kemudian ia melanjutkan kegagahannya melalui Don't Breathe yang benar-benar membuat penonton menahan nafas di bioskop. Sekarang lagi-lagi namanya diuji.

Apakah Álvarez bisa menghembuskan nafas segar di serial yang terkenal ini?

Salah satu hal paling menyegarkan yang diimbuhkan Álvarez bersama teman menulisnya, Rodo Sayagues, adalah ia meletakkan karakter-karakter muda sebagai pemeran utamanya.

Sebagai sebuah science: fiction, serial Alien memang tidak pernah tertarik untuk meromantisasi perjalanan ke luar angkasa. Kalau kamu menonton Alien dari film pertamanya, kamu pasti tahu bahwa orang-orang ini bukanlah astronot atau orang-orang yang luar biasa cerdas.

Mereka adalah buruh yang bekerja demi korporasi. Tidak ada bedanya dengan kita semua. Penggunaan karakter yang masih belia ini mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama menegaskan statement serial ini. Dalam semesta Alien, dunia sudah tidak layak huni.

Cuplikan adegan dari film Alien: Romulus (2024).Cuplikan adegan dari film Alien: Romulus (2024). Foto: Dok. Ist

Sementara yang tua penyakitan, yang muda tidak memiliki pilihan lain selain melakukan segala cara untuk bertahan. Pilihannya antara mengikuti jejak orang tua dan berakhir penyakitan. Atau menjadi kriminal karena sistem yang bobrok.

Fungsi kedua adalah untuk membuat serial ini menjadi segar. Menempatkan anak-anak muda di tengah teror membuat Alien: Romulus langsung berbeda dari film-film sebelumnya yang dimainkan oleh karakter-karakter dewasa.

Dipajangnya anak-anak muda ini juga menjadikan film ini terasa seperti film slasher 90an, sesuatu yang dipahami Álvarez dengan baik.

Dari segi plot, Alien: Romulus mungkin adalah seri Alien yang paling sederhana. Ia tidak mencoba untuk memberikan elemen lebih seperti yang dilakukan Ridley Scott dalam Prometheus atau Alien: Covenant.

Ia juga tidak mencoba membuatnya lebih dramatis seperti yang dilakukan James Cameron dalam Aliens. Film ini juga tidak nihil seperti yang dilakukan David Fincher dalam Alien 3. Film ini adalah horor konvensional yang menggunakan bungkus serial Alien sebagai cover-nya.

Itulah sebabnya saya tidak protes kalau karakterisasi karakter-karakternya cukup tipis. Dari enam karakter yang ada, hanya Rain dan Andy yang benar-benar punya koneksi yang menyentuh. Mereka berdua mempunyai konflik yang jelas. Sisanya?

Seperti kebanyakan film horor, penonton hanya bersiap untuk melihat bagaimana mereka diteror oleh Facehugger dan tentu saja Xenomorph.

Sebagai sebuah horor, Alien: Romulus adalah kenikmatan yang dicari-cari pecinta film penggedor jantung. Álvarez memang membutuhkan sedikit waktu untuk mempersiapkan set-up, tapi begitu Facehugger itu mulai keluar dari inangnya, teror tidak pernah berhenti.

Disaksikan di IMAX, Alien: Romulus adalah sebuah film horor yang begitu mengagumkan. Sinematografi dari Galo Olivares sangat memanjakan mata dengan pencahayaan yang spesifik.

Didukung dengan desain produksi yang megah dan efek praktikal yang meyakinkan, Alien Romulus menyajikan beberapa kejutan yang tidak kalah dengan film-film horor yang menampilkan hantu.

Cuplikan adegan dari film Alien: Romulus (2024).Cuplikan adegan dari film Alien: Romulus (2024). Foto: Dok. Ist

Musik dari Benjamin Wallfisch menambah tegang suasana itu dengan dentumannya yang dibuat seperti detak jantung. Dengan babak ketiga yang benar-benar gila, Alien: Romulus akhirnya membuat nama Álvarez menjadi jaminan mutu.

Ia tidak hanya berhasil meneruskan warisan Ridley Scott dengan paripurna tapi ia juga tetap bisa berdiri dengan kakinya sendiri. Bagi pecinta serial Alien, film ini tidak akan mengecewakanmu.

Bagi yang belum pernah menonton satu pun film Alien, jangan khawatir. Alien: Romulus siap menyambutmu dengan kengerian yang sungguh menyenangkan.

GenreSci-fi, horror
Runtime119 minute
Release Date16 August
Production Co.

Scott Free Production

Brandywine Production

DirectorFede Alvarez
Writer

Fede Alvarez

Rodo Sayagues

Cast

Cailee Spaeny as Rain Carradine

David Johnson as Andy

Archie Renaux as Tyler


TAGS


MOVIE LAINNYA

SHOW MORE