The Old Guard 2: Sekuel Yang Mengecewakan dan Lesu
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
Salah satu bagian yang cukup memorable dari pandemi adalah betapa bermaknanya beberapa hiburan yang rilis di era itu. Salah satunya adalah The Old Guard, film karya Gina Prince-Blythewood yang diadaptasi dari komik karya Greg Rucka dan Leandro Fernandez.
Mengisahkan tentang para tentara bayaran yang abadi, The Old Guard berhasil menawarkan sesuatu yang terasa old-fashion tapi pada saat yang bersamaan cukup segar. Tidak hanya koreografi berantemnya lumayan menarik, karakter-karakter yang ada di dalamnya juga berhasil mencuri perhatian.
Sayangnya semua kesegaran itu tidak hadir dalam sekuelnya yang sekarang disutradarai oleh Victoria Mahoney.
Dalam sekuelnya ini, kita menemui Andy (Charlize Theron), Joe (Marwan Kenzari), Nicky (Luca Marinelli), Nile (KiKi Layne) enam bulan setelah kisah film pertamanya. Satu-satunya manusia biasa yang ada di geng mereka adalah James (Chiwetel Ejiofor) yang di film sebelumnya ditugaskan untuk menangkap mereka.
Seperti yang hadir di cliffhanger film pertamanya, kekasih Andy yang dibuang di laut bernama Quynh (Veronica Ngo) diselamatkan lagi dan sekarang ia mempunyai dendam kesumat terhadap Andy dan teman-teman yang meninggalkannya.
Review:
Meskipun durasinya jauh berkurang-film pertamanya berdurasi 125 menit sementara yang ini berdurasi 107 menit- The Old Guard 2 terasa membosankan tapi pada saat yang bersamaan terlalu cepat. Pembukaannya cukup meyakinkan meskipun potongan gambarnya sangat sibuk.
![]() |
Film ini langsung dibuka dengan aksi geng The Old Guard yang seru. Tapi berbeda dengan pembukaan adegan laga di film pertamanya yang ikonik-langsung menjelaskan tentang keunikan geng ini-pembukaan film ini tidak berfungsi apa-apa selain memulai filmnya dengan seru.
Dan jika dinilai dari poin serunya, film ini juga masih belum menyamai keseruan film pertamanya. Quynh sebagai potensi antagonis juga sebenarnya sangat menarik. Tidak hanya ia memiliki koneksi asmara langsung dengan tokoh utamanya-Quynh secara karakter juga memiliki motivasi yang sangat kuat.
Membayangkan seseorang yang dibuang di laut sebegitu lamanya, tidak bisa mati tapi di saat yang bersamaan selalu hidup karena dikutuk hidup abadi, menjadikan Quynh calon antagonis yang menarik.
Tapi sayangnya yang terjadi malah sebaliknya. Quynh malah hanya jadi sampingan karena ia hanya menjadi alat untuk antagonis sebenarnya, Discord yang diperankan oleh Uma Thurman.
Di atas kertas, Uma Thurman dipasangkan dengan Charlize Theron adalah skenario yang baik. Dua aktor ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi kemampuan laganya. Dan baik Uma Thurman dan Charlize Theron memiliki kharisma yang luar biasa.
![]() |
Tapi ternyata The Old Guard 2 malah lebih sibuk untuk menahan kehebohan ini untuk potensi film ketiga. Dan yang lebih buruk lagi, pasangan Joe dan Nicky yang menjadi highlight di film pertamanya sama sekali tidak terasa seperti pasangan menggemaskan.
Satu-satunya poin positif dari film ini adalah fakta bahwa Charlize Theron memang salah satu aktor terbaik saat ini. Tidak hanya ia tetap bisa meniupkan roh pada karakternya tapi ia selalu paham dengan situasi yang karakternya hadapi.
Kemampuannya bertarung masih bisa diandalkan dan yang terpenting: ia masih bisa membuat film ini layak ditonton. Meskipun pada akhirnya The Old Guard 2 tidak berhasil membuat saya ingin tahu apa yang akan terjadi berikutnya.
Genre | action, superhero |
Runtime | 107 minute |
Release Date | 2 July |
Production Co. | Skydance Media Denver and Delilah Productions Marc Evans Productions |
Director | Victoria Mahoney |
Writer | Greg Rucka Sarah L. Walker |
Cast | Charlize Theron as Andy KiKi Layne as Nile Freeman Matthias Schoenaerts as Booker Marwan Kenzari as Joe Luca Marinelli as Nicky Uma Thurman sebagai Discord |