Ialah Martapura, sebuah kecamatan yang berjarak tak jauh dari Banjarbaru, ibu kota Kalimantan Selatan. Martapura adalah sebuah kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Banjar.
Ibu kota wilayah Banjar ini dulu disebut juga Metapoora, merupakan ibu kota Kesultanan Banjar. Sejak dulu hingga kini, Martapura dikenal sebagai penghasil beragam batu permata. Kilaunya tak pernah pudar diterpa zaman.
Sejarah Kota Martapura
Dirangkum dari laman Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Kerajaan Banjarmasin yang biasa disebut dengan Kerajaan Banjar, merupakan kerajaan bercorak Islam yang didirikan oleh Pangeran Samudera pada tahun 1562.
Pangeran ini pula yang menjadi raja pertama Kerajaan Banjar yang setelah memeluk Islam mengganti nama dan gelarnya menjadi Sultan Suriansyah atau Sultan Suryanullah. Pusat pemerintahannya berada di Banjarmasin sampai pada Abad Ke-18, setelahnya hingga Abad Ke-19 pusat pemerintahan berada di Martapura.
Martapura menjadi ibu kota Kesultanan Banjar sampai era kepemimpinan Sultan Adam. Singkat cerita pada tahun 1826 dibuat perjanjian perbatasan antara Sultan Adam dengan pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1835 sewaktu pemerintahan Sultan Adam Alwasiqubillah telah dibuat Undang-undang Sultan Adam Tahun 1855. Tertera daerah Kesultanan Banjarmasin merupakan sebagian dari De zuiderafdeeling van Borneo termasuk sebagian daerah Dusun (Tamiang Layang) dan sebagian Tanah Laut.
Dari beberapa sumber disebutkan ada beberapa tempat yang menjadi kedudukan raja (istana pribadi Sultan) setelah pindah ke Martapura. Seperti Istana Sultan yang disebut Bumi Kencana Martapura, Kayu Tangi, Karang Intan, dan Sungai Mesa.
Keraton Bumi Kencana Martapura saat itu menjadi pusat pemerintahan (istana kenegaraan) untuk melakukan aktivitas kerajaan secara formal, sampai dihapuskannya Kesultanan Banjar oleh Belanda pada tanggal 11 Juni 1860.
Status Kesultanan Banjar setelah dihapuskan, masuk ke dalam Karesidenan Afdeeling Selatan dan Timur Borneo. Bekas Kesultanan Banjar dibagi menjadi dua divisi yaitu daerah Banua Lima di bawah regent Raden Adipati Danu Raja dan daerah Martapura di bawah regent Pangeran Jaya Pamenang.
Divisi Martapura terbagi dalam 5 Distrik, yaitu Distrik Martapura, Distrik Riam Kanan, Distrik Riam Kiwa, Distrik Benua Empat, dan Distrik Margasari. Wilayah Kalimantan Selatan dibagi dalam 4 afdeeling, salah satunya adalah afdeeling Martapura.
(aau/bai)