6 Desa Wisata Unggulan di Kalimantan, Ada yang Mirip Raja Ampat

6 Desa Wisata Unggulan di Kalimantan, Ada yang Mirip Raja Ampat

Suki Nurhalim - detikKalimantan
Sabtu, 22 Mar 2025 09:02 WIB
Puncak Matang Kaladan menjadi salah satu destinasi wisata andalan dari Desa Wisata Tiwingan Lama. Sebab, Puncak Matang Kaladan digadang-gadang memiliki keindahan alam yang menyerupai Raja Ampat. Makin penasaran kan detikers?
Foto: Istimewa (dok Instagram @dewitilam)
Balikpapan -

Ketika melancong ke Kalimantan, keindahan alam bukan satu-satunya yang bikin penasaran. Sebab ada banyak kearifan lokal yang tak ternilai, yang menarik untuk dipahami lebih dalam.

Ada banyak cara untuk mempelajari dan menikmati budaya warga di Kalimantan. Salah satunya dengan mengunjungi desa wisata.

Ada banyak desa wisata di tanah Borneo. Berikut ini beberapa di antaranya yang dikutip detikKalimantan dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa Wisata Unggulan di Kalimantan

1. Desa Wisata Loksado

Desa Wisata Loksado berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Atraksi wisata di Loksado yakni Balanting Paring, susur sungai menggunakan rakit bambu.

Balanting Paring tergolong menantang, karena arus sungai terkadang cukup deras. Namun, rakit bambu merupakan salah satu transportasi tradisional masyarakat Loksado. Jadi para nakhoda sudah piawai mengendalikan rakit tersebut.

Desa Wisata Loksado juga mempunyai daya tarik lain yang sayang dilewatkan begitu saja. Salah satunya Air Terjun Haratai yang menjadi primadona pariwisata di Loksado.

2. Desa Wisata Mandikapau

Desa Wisata Mandikapau berada di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalsel. Tepatnya di sekitar Danau Tamiyang.

Keindahan Danau Tamiyang sudah menjadi rahasia umum. Airnya berwarna biru jernih. Lalu menawarkan latar belakang perbukitan hijau yang indah dan eksotis.

Saat tiba di Desa Wisata Mandikapau, detikers akan disambut jembatan warna-warni sepanjang 130 meter yang membelah danau. Wisatawan juga bisa duduk santai di gazebo pinggir danau sambil menikmati berbagai kuliner.

3. Desa Wisata Tiwingan Lama

Puncak Matang Kaladan menjadi salah satu destinasi wisata andalan dari Desa Wisata Tiwingan Lama. Sebab, Puncak Matang Kaladan digadang-gadang memiliki keindahan alam yang menyerupai Raja Ampat. Makin penasaran kan detikers?Desa Wisata Tiwingan Lama/ Foto: Istimewa (dok Instagram @dewitilam)

Jangan dulu beranjak dari Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Sebab, di sana juga ada Desa Wisata Tiwingan Lama dengan potensi wisata yang luar biasa.

Puncak Matang Kaladan menjadi salah satu destinasi wisata andalan dari Desa Wisata Tiwingan Lama. Sebab, Puncak Matang Kaladan digadang-gadang memiliki keindahan alam yang menyerupai Raja Ampat. Makin penasaran kan detikers?

4. Desa Wisata Pampang

Pindah ke Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Di sana ada Desa Wisata Pampang yang masuk Kecamatan Samarinda Utara. Desa tersebut menjadi rumah bagi suku Dayak Apo Kayan dan Dayak Kenyah.

Desa Wisata Pampang menjadi destinasi liburan yang tepat untuk mengenal Suku Dayak dari dekat. detikers bisa melihat langsung rumah adat megah yang dipenuhi ukiran khas Dayak, serta berbagai pertunjukan tari seperti Bangen Tawai, Kanjet Anyam Tali, dan banyak lagi.

5. Desa Wisata Miau Baru

Masih di Kalimantan Timur, detikers bisa datang ke Desa Wisata Miau Baru yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Sebab, warga di sana masih menjaga budaya asli dengan sangat baik.

Di sana ada kompleks pemakaman yang dikelilingi ukiran motif Dayak Kayan yang khas, yang hanya bisa ditemukan di Desa Wisata Miau Baru, Kecamatan Kombeng, Kutai Timur.

Di Desa Wisata Miau Baru juga sering diadakan pertunjukan seni tari Suku Dayak Kayan. Lengkap banget kan detikers?

6. Desa Wisata Sungai Kupah

Desa wisata yang terakhir ada di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Namanya Desa Wisata Sungai Kupah. Ini merupakan desa wisata yang dikelilingi keindahan alam bahari dan budaya lokal yang kental.

Desa itu menjadi tempat pengembangan wisata mangrove. Maka dari itu, detikers bisa menyusuri hutan mangrove, susur sungai dan jika beruntung dapat melihat spesies monyet langka.

Wisatawan juga bisa berkunjung ke kampung nelayan setempat. Lalu melihat langsung seni budaya yang khas seperti tari Mangrove yang menggambarkan kondisi lingkungan mangrove saat ini.

Kemudian ada juga seni budaya Tundang atau pantun dendang, yaitu penampilan pantun yang diiringi dengan gendang. Dengan mengunjungi desa-desa wisata, detikers dapat melihat lebih dekat budaya lokal yang masih terjaga.




(sun/mud)
Hide Ads