Buang gas atau kentut, sebenarnya merupakan proses alami tubuh. Tetapi frekuensi yang terlalu sering bisa membuat kamu merasa tidak nyaman atau bahkan malu.
Tanpa disadari, beberapa jenis makanan justru menjadi pemicu utama munculnya gas berlebih di saluran pencernaan. Mulai dari kacang-kacangan hingga sosis dan aneka makanan ultra-proses, semuanya dapat memperbesar produksi gas jika dikonsumsi secara berlebihan lho!
Daftar Makanan yang Bikin Sering Buang Gas
Setiap jenis makanan memiliki mekanisme berbeda dalam menghasilkan gas pada tubuh, mulai dari kandungan gula kompleks yang sulit dicerna, lemak yang memperlambat pencernaan, hingga serat dan pemanis tertentu yang mengalami fermentasi di usus.
Dilansir detikFood dari laman Healthline (17/11/2025), berikut lima makanan yang bisa membuat orang sering kentut:
1. Kacang
Kacang-kacangan dikenal sebagai salah satu makanan yang paling sering memicu timbulnya gas atau kentut. Jenis seperti lentil, kacang polong, hingga kacang tanah mengandung gula kompleks dalam jumlah tinggi, sehingga tubuh membutuhkan usaha lebih besar untuk mencernanya.
Kandungan seratnya yang tinggi juga berkontribusi pada peningkatan produksi gas. Riset dalam Nutrition Journal menunjukkan bahwa bakteri usus memecah gula kompleks tersebut dan menghasilkan berbagai gas, seperti hidrogen, metana, serta senyawa belerang yang menyebabkan bau tajam.
Penelitian lain dari US National Library of Medicine mengungkap bahwa kacang panggang lebih berpotensi menimbulkan gas dibandingkan kacang hitam. Karena itu, memilih jenis kacang yang tepat dan mengatur porsinya bisa membantu mengurangi efek ini.
2. Makanan Berlemak
Makanan yang tinggi lemak, terutama daging merah berlemak, dapat memperlambat kerja sistem pencernaan jika dikonsumsi berlebihan. Proses pencernaan yang melambat membuat makanan lebih mudah mengalami fermentasi di usus, sehingga menghasilkan lebih banyak gas.
Daging berlemak juga mengandung metionin, yaitu asam amino dengan unsur belerang. Ketika diurai oleh bakteri usus, metionin berubah menjadi hidrogen sulfida, gas berbau tajam menyerupai telur busuk yang menyebabkan kentut beraroma kuat.
Meski daging merupakan sumber protein penting, mengontrol porsinya dan menyeimbangkannya dengan sayuran atau serat larut akan membantu tubuh mencernanya lebih baik tanpa menghasilkan gas berlebih.
3. Buah-buahan
Buah memang kaya nutrisi, tetapi beberapa jenis dapat memicu keluarnya gas karena mengandung fruktosa dan sorbitol-dua gula yang sulit diproses oleh tubuh. Buah seperti apel, pir, persik, dan prune sering kali memiliki efek tersebut.
Banyak buah juga mengandung serat larut yang harus melewati usus besar sebelum dipecah oleh bakteri, sehingga menghasilkan hidrogen, metana, dan karbon dioksida. Reaksi inilah yang dapat meningkatkan frekuensi kentut.
Sorbitol juga terdapat pada berbagai produk bebas gula sebagai pemanis alternatif, dan jika dikonsumsi berlebihan dapat memperparah produksi gas. Meski begitu, buah tetap tidak boleh dikeluarkan dari menu harian kecuali atas anjuran ahli, karena manfaatnya jauh lebih besar daripada efek sampingnya.
4. Minuman Bersoda
Minuman bersoda menjadi salah satu penyumbang gas di dalam tubuh karena mengandung karbon dioksida. Gelembung gas ini akan masuk ke tubuh saat diminum dan sebagian terperangkap di saluran pencernaan, sehingga memicu sendawa atau kentut.
Menurut pakar nutrisi Maggie Moon, sebagian gas dari soda bergerak ke kerongkongan dan dilepaskan sebagai sendawa, sementara sisanya turun ke sistem pencernaan bawah dan keluar sebagai kentut. Ia menjelaskan bahwa soda memasukkan lebih banyak karbon dioksida ke tubuh, meningkatkan jumlah udara yang harus dikeluarkan.
Mengonsumsi soda terlalu sering dapat menyebabkan penumpukan udara yang lebih besar. Mengurangi minuman bersoda dan menggantinya dengan air putih atau infused water dapat membantu menekan produksi gas.
5. Makanan Ultra-Proses (UPF)
Makanan olahan kategori ultra-proses seperti camilan kemasan, sereal manis, kue instan, sosis, dan berbagai roti kerap mengandung campuran fruktosa, laktosa, serta gula tambahan.
Berbagai bahan tersebut dapat memicu peningkatan gas karena tidak selalu dapat dicerna tubuh dengan optimal. Gula tambahan juga memperbesar kemungkinan terjadinya fermentasi di usus, sehingga gas yang diproduksi menjadi lebih banyak. Namun, tidak semua makanan olahan buruk bagi kesehatan.
Beberapa justru memberikan manfaat, seperti yogurt Yunani, susu, sayuran potong siap masak, kacang, atau tahu. Membaca daftar bahan pada kemasan dan memperhatikan makanan apa yang memicu gas bagi tubuh dapat membantu kamu menjaga pola makan yang seimbang tanpa perlu menghilangkan makanan bernutrisi yang aman dikonsumsi.
Simak Video "Video: Pria Asal Prancis Ciptakan Pil yang Buat Bau Kentut Beraroma Cokelat"
(aau/aau)