Suku Dayak yang mendiami pedalaman Kalimantan tak hanya dikenal karena tradisi dan budayanya yang kaya, tetapi juga karena kuliner khasnya yang unik dan menggugah selera. Mengandalkan hasil alam, makanan khas Dayak mencerminkan kedekatan mereka dengan alam dan kearifan lokal yang terjaga secara turun-temurun.
Makanan tradisional Dayak bukan sekadar pengisi perut, melainkan juga bagian dari identitas budaya. Cara memasaknya pun sangat khas, sering kali menggunakan bambu sebagai alat masak alami, atau dibakar di atas bara api tanpa tambahan minyak.
Makanan Unik Khas Suku Dayak dan Resepnya
Suku Dayak dikenal memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk dalam hal kuliner. Makanan-makanan ini menjadi bagian dari budaya yang hadir dalam upacara adat hingga simbol syukur terhadap alam.
Bumbu yang digunakan berasal dari rempah-rempah lokal yang memberi aroma dan rasa otentik yang tak mudah dilupakan. Bukan hanya menggugah selera, makanan khas Dayak juga mencerminkan filosofi hidup yang selaras dengan alam.
Berikut detikKalimantan berikan tujuh makanan khas Dayak lengkap dengan resep singkat yang bisa kamu coba buat:
1. Juhu Umbut Rotan
Juhu umbut rotan adalah hidangan sayur yang menggunakan pucuk muda pohon rotan. Rasanya pahit, namun justru di situlah letak kelezatannya. Masyarakat Dayak percaya umbut ini menyehatkan dan baik untuk pencernaan.
Bahan yang harus kamu siapkan untuk membuatnya yakni umbut rotan muda, santan, ikan saluang (bisa diganti ikan teri), lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih, garam.
Cara membuatnya sederhana. Rebus umbut rotan hingga empuk. Kemudian tumis bumbu halus, masukkan ikan dan umbut, lalu tambahkan santan. Masak hingga matang dan bumbu meresap.
2. Kue Jala
Kue jala khas Dayak mungkin terlihat mirip dengan roti Jala khas Melayu. Bentuknya pipih dan kenyal, dibuat dari adonan sagu dan gula merah, lalu dikukus di atas daun pisang. Aromanya harum dan rasanya manis alami dari gula merah.
Bahannya sederhana, yakni tepung sagu, santan, gula merah cair, garam, daun pisang. Cara membuatnya campurkan semua bahan hingga menjadi adonan kental. Lalu masukkan adonan ke dalam botol yang telah dilubangi tutupnya.
Setelah itu tuang ke atas daun pisang secara melingkar-lingkar membentuk jala. Kemudian kukus hingga matang (sekitar 30 menit). Potong sesuai selera.
3. Wadi
Wadi adalah olahan fermentasi ikan atau daging dengan bumbu rempah dan beras tumbuk. Di beberapa daerah Kalimantan juga dikenal dengan nama Tamba.
Rasanya asam, gurih, dan beraroma kuat. Wadi bisa disajikan dengan digoreng atau dikukus sebelum disantap. Bahan masaknya yakni ikan sungai (biasanya seluang atau lais), bawang putih, garam, ketumbar, asam kandis, beras sangrai yang ditumbuk halus.
Cara membuatnya lumuri ikan dengan semua bumbu dan beras tumbuk. Simpan dalam toples tertutup selama 3-5 hari. Setelah jadi, wadi bisa digoreng atau dikukus.
(aau/aau)