Momen Influencer Jerman Cicipi Tembiluk dari Kayu Lapuk

Momen Influencer Jerman Cicipi Tembiluk dari Kayu Lapuk

Riska Fitria - detikKalimantan
Jumat, 30 Mei 2025 11:00 WIB
Ini Reaksi Orang Jerman Makan Tembiluk Pertama Kali
Influencer Jerman cicipi tembiluk. Foto: Instagram @alexweldertravels
Samarinda -

Seorang influencer travel asal Jerman menjajal tembiluk untuk pertama kali. Tembiluk sendiri merupakan jenis cacing rawa yang ditemukan di pepohonan.

Dilansir detikFood, tembiluk dianggap sebagai makanan esktrem bagi sebagian orang. Namun, untuk masyarakat kepulauan seperti suku Dayak, tembiluk merupakan makanan yang digemari.

Influencer bernama Alexander Welder itu mencicipi tembiluk ketika mengunjungi Filipina, tepatnya di Sitio Tagumpay, Barangay Kamuning, Pulau Palawan. Menurutnya, makanan yang berbentuk seperti cacing tanah tetapi jauh lebih besar ini terasa seperti tiram. Namun, teksturnya lebih berlendir.

Awalnya Alexander Welder dibantu warga setempat untuk mencari tembiluk. Mereka bisa menemukannya di batang-batang mangrove yang sudah lapuk. Kayu dibelah dan tampaklah cacing tembiluk bersarang di dalamnya.

Alexander Welder kemudian mengambil tembiluk itu dan mencelupkannya ke cuka sebelum memakannya. Meski baru pertama kali mencoba, Welder tampak tidak takut dan malah antusias mencoba citarasa tembiluk langsung dari pohon.

"Ini seperti tiram, tapi agak terasa seperti rasa tanah dan lumpur. Bagi penduduk setempat, tembiluk jadi makanan enak yang digemari dan menjadi kebanggaan budaya," ujar influencer dengan 86 ribu followers tersebut.

Welder juga menjelaskan kepada penontonnya bahwa tembiluk memang terlihat seperti cacing, tetapi dia sebenarnya adalah mollusca yang sejenis dengan kerang air asin tanpa cangkang. Itulah mengapa rasanya seperti tiram.

Video Welder ini mendapat berbagai tanggapan dari warganet, tak terkecuali dari Indonesia. Beberapa mengungkapkan bahwa tembiluk juga banyak ditemukan di Kalimantan dan menjadi makanan khas suku Dayak. Ada juga yang menyarankan agar tembiluk dimasak supaya menghasilkan rasa yang lebih enak.

"Kalau di Indonesia, orang Kalimantan biasa makan ini. Katanya beneran enak dan memang dimakan mentah-mentah sudah bisa, tapi saya belum berani coba," tulis netizen, dikutip detikFood.

"Ini memang mengerikan tampilannya tapi percaya lah rasanya enak, benar seperti ram tapi agak berlendir. Saran saya dimasak aja biar lebih enak," tulis netizen lainnya.

Di Kalimantan sendiri, tembiluk juga diperkenalkan oleh kreator konten lokal. Salah satunya Norlela yang merupakan masyarakat asli Dayak Bulusu di Kalimantan Utara. Norlela kerap mengunggah kesehariannya berburu, mengolak, dan makan tembiluk.




(des/des)
Hide Ads