Ritual Kawin Kuau yang Rumit Sekaligus Indah

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Selasa, 11 Nov 2025 20:00 WIB
Burung kuau yang tertangkap kamera trap/Foto: Istimewa
Berau -

Burung kuau (Argusianus argus) menjadi sorotan setelah terekam kamera trap di kawasan Hutan Lindung Sungai Lesan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Seekor pejantan tampak membuka bulu ekornya lebar-lebar dan menari dengan gerakan anggun di lantai hutan yang bersih.

Pemandangan langka itu menjadi penanda bahwa sebagian hutan Kalimantan masih hidup, meski ancaman terhadap satwa endemik terus mengintai. Momen tersebut terekam kamera Forest Guardian yang bekerja sama dengan Conservation Action Network (CAN) Borneo. Direktur CAN Borneo, Paulinus Kristianto, menyebut keberadaan kuau di Lesan adalah bukti bahwa ekosistem di kawasan tersebut masih sehat.

"Argusianus argus itu indikator kawasan yang betul-betul aman. Kalau orang utan masih bisa bertahan di area konflik, kuau tidak bisa. Jadi ketika ada Argus di situ, artinya hutan masih bagus," ujarnya kepada detikKalimantan, Minggu (9/11/2025).

Namun di balik keelokan bulunya yang bermata-mata, burung kuau berada di ambang krisis. Berdasarkan daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature), status kuau tercatat 'rentan (vulnerable), tetapi sejumlah ahli menilai kategori itu sudah tidak mencerminkan kondisi di lapangan. Populasinya kian menurun drastis akibat rusaknya habitat, perburuan, dan tekanan aktivitas manusia.

Habitat dan Sebaran Kuau

Kuau hidup di hutan hujan dataran rendah yang lebat dan lembap, dengan kanopi tinggi dan vegetasi rapat. Mereka tersebar di Kalimantan, Sumatra, Semenanjung Malaysia, serta Thailand bagian selatan. Di Kalimantan Timur dan Utara, populasinya diketahui masih bertahan di Hutan Lindung Sungai Lesan dan sebagian kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang.

Burung ini sangat sensitif terhadap gangguan. Begitu kawasan hutan terganggu oleh pembalakan, pembukaan lahan, atau kebisingan aktivitas manusia, kuau akan meninggalkan wilayah itu dan bergerak lebih jauh ke jantung hutan. Karena sifat inilah, kuau menjadi indikator alami bahwa suatu kawasan masih lestari.

Makanan dan Aktivitas Harian Kuau

Kuau termasuk omnivora yang memakan biji, buah hutan, daun muda, serta berbagai serangga dan cacing tanah. Mereka lebih sering berjalan di lantai hutan daripada terbang. Di pagi dan sore hari, kuau terlihat mencari makan sambil sesekali mengeluarkan suara keras seperti siulan panjang yang bergema di antara pepohonan.

Burung ini hidup soliter dan hanya berpasangan saat musim kawin. Sehari-hari, pejantan bisa menempuh area jelajah yang cukup luas untuk mencari lokasi terbaik sebagai 'panggung' tarinya.



Simak Video "Mengenal Teripang Sebagai Hewan Manfaat di Pulau Segajah, Kalimantan Timur "


(sun/aau)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork