5 Tradisi Unik Maulid Nabi Muhammad di Indonesia

5 Tradisi Unik Maulid Nabi Muhammad di Indonesia

Devi Setya - detikKalimantan
Jumat, 05 Sep 2025 12:31 WIB
Warga antre mengambil menu kuliner tradisional kuah beulangong daging sapi pada perayaan kenduri Nuzulul Quran di Desa Doy Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Senin (17/3/2025). Menu kuliner tradisional khas Aceh kuah beulangong yang dimasak secara gotong royong untuk sajian berbuka puasa pada peringatan Nuzulul Quran 1446 Hijriah itu telah menjadi tradisi dan dibagikan kepada warga desa terutama keluarga fakir, miskin, dan anak yatim. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/rwa.
Tradisi kuah beulangong di Aceh. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Balikpapan -

Maulid Nabi Muhammad diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Tidak hanya pengajian, ada berbagai kegiatan untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW.

Di Indonesia terdapat beberapa kegiatan yang sudah menjadi tradisi budaya. Berikut ini 5 tradisi unik Maulid Nabi yang ada di Indonesia, dikutip dari detikHikmah.

Tradisi Maulid Nabi Muhammad di Indonesia

1. Grebeg Mulud (Jogja dan Solo)

Keraton Kasultanan Yogyakarta (Jogja) dan Keraton Kasunanan Surakarta (Solo) selalu menggelar tradisi Grebeg Mulud setiap tahun. Kegiatan ini identik dengan arak-arakan gunungan yang berisi hasil bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunungan diarak dari keraton menuju Masjid Agung dan didoakan. Setelah itu, masyarakat berebut isi gunungan karena dipercaya membawa berkah.

2. Kuah Beulangong (Aceh)

Di Aceh, masyarakat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan memasak kuah beulangong, yaitu masakan khas berbahan daging sapi atau kambing dengan bumbu rempah khas. Proses memasaknya menggunakan kuali besar (belanga) sehingga bisa menghasilkan ratusan porsi dalam sekali pengolahan.

Uniknya, tradisi memasak kuah beulangong ini dilakukan kaum laki-laki sebagai bentuk filosofi kebersamaan dan tanggung jawab sosial. Masakan ini lantas dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk syukur.

3. Tradisi Ketupat (Sampang, Madura)

Di Sampang, Jawa Timur, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar dengan membuat ketupat dari janur (daun kelapa muda). Ketupat ini kemudian dibawa bersama-sama oleh warga ke pondok pesantren terdekat.

Tradisi juga merupakan simbol gotong royong, penghormatan kepada ulama, serta rasa syukur masyarakat Madura. Doa dan shalawat yang dipimpin oleh para kiai semakin memperkuat makna spiritual tradisi ini.

4. Bungo Lado (Padang Pariaman)

Masyarakat Padang Pariaman, Sumatera Barat memiliki tradisi Bungo Lado masih dilestarikan hingga kini untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Keluarga membuat pohon hias yang diberi daun khusus sebagai simbol kebahagiaan dan disumbangkan ke panti asuhan sebagai bentuk kepedulian sosial.

5. Baayun Mulud (Kalimantan Selatan)

Orang Banjar di Kalimantan Selatan rutin menggelar tradisi Baayun Mulud, yaitu mengayun bayi sambil membaca syair maulid. Tradisi ini melambangkan rasa syukur atas kelahiran Nabi sekaligus mendoakan anak-anak agar tumbuh sehat dan penuh berkah.

Berbagai tradisi lainnya baca di sini.




(dvs/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads