3 Versi Siapa Orang Pertama yang Memperingati Maulid Nabi Muhammad

3 Versi Siapa Orang Pertama yang Memperingati Maulid Nabi Muhammad

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Jumat, 05 Sep 2025 08:00 WIB
A drone view shows people gathering at the Great Mosque of al-Nuri during a ceremony to mark the birth anniversary of Prophet Mohammad, in Mosul, Iraq, September 3, 2025. REUTERS/Khalid al-Mousily
Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Irak. Foto: REUTERS/Khalid Al-Mousily
Balikpapan -

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari kelahiran Rasulullah yang telah menjadi tradisi di berbagai belahan dunia Islam, termasuk Indonesia. Meski beberapa kelompok tidak memperingati maulid, tradisi ini sudah umum dan bahkan menjadi hari libur nasional di Indonesia.

Tapi tahukah kalian siapa orang pertama yang memperingati Maulid Nabi Muhammad? Ada perbedaan pendapat mengenai hal ini.

Sosok yang sering disebut adalah Raja Al-Muzhaffar. Namun catatan sejarah menunjukkan peringatan Maulid Nabi Muhammad sudah ada sejak masa sebelum itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak artikel ini untuk mengetahui sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad dan sosok yang pertama memperingatinya.

1. Dinasti Fatimiyah

Berdasarkan kajian ilmiah Asmaa' Binti Abdul Aziz di situs UIN Ar-Raniry, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali dilakukan di masa Dinasti Fatimiyah atau yang disebut juga Ubaidiyah).

Dinasti ini merupakan kerajaan Islam berhaluan Syiah Ismailiyah (Rafidah) yang berkuasa di Mesir pada tahun 362-567 H (abad 4 hingga 6). Mereka menisbatkan diri sebagai keturunan Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad.

Namun perayaan tersebut bukan hanya untuk Nabi Muhammad, tetapi juga untuk tokoh-tokoh penting Ahlul Bait lainnya, seperti Ali bin Abi Thalib, Fatimah az-Zahra, Hasan, dan Husein.

Tujuannya selain menumbuhkan kecintaan kepada Nabi dan keluarganya sesuai doktrin Syiah, terdapat tujuan politik. Maulid memperkuat legitimasi Dinasti Fatimiyah sebagai pewaris sah Nabi melalui garis keturunan.

Berdasarkan penjelasan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam situs NU Online, tokoh di masa Fatimiyah adalah Al-Mu'izz li Dinillah. Al-Mu'izz memasuki Mesir setelah mengalahkan Dinasti Ibnu Thulun dan mendirikan kota Al-Qahirah (Kairo) dan Masjid Jami' Al-Azhar.

2. Syamsud Daulah

Masih menurut KH Said Aqil, ada versi lain yang menyebut peringatan Maulid pertama kali diadakan oleh Syamsud Daulah di Irak, sekitar abad ke-6. Said Aqil menjelaskan Syamsud Daulah adalah orang pertama yang memperingati Maulid dari kalangan Ahlussunnah.

Syamsud Daulah mengadakan peringatan Maulid atas perintah perdana menteri terkenal Nidzamul Mulk. Saat itu dunia Islam sedang menghadapi Perang Salib, sehingga Maulid ditujukan untuk mempersatukan umat Islam melalui momentum kecintaan kepada Nabi Muhammad.

3. Sultan Shalahuddin al-Ayyubi & Raja Muzhaffar

Versi yang paling populer adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad pertama kali dilakukan di masa Sultan Shalahuddin al-Ayyubi (567-589 H) dan iparnya, Raja al-Muzhaffar Abu Sa'id Kukabri, penguasa Irbil.

Dikutip dari NU Online, Imam Jalaluddin as-Suyuthi mencatat bahwa Raja al-Muzhaffar adalah penguasa pertama yang mengadakan seremonial Maulid Nabi secara megah di Irbil.

Raja Muzhaffar dikenal sebagai raja yang dermawan, pemberani, dan religius. Dia membangun madrasah untuk mazhab Syafi'i dan Hanafi, serta memuliakan para ulama.

Perayaan Maulid di masa itu melibatkan jamuan besar, pembacaan sirah Nabi, dan kegiatan keagamaan yang menarik banyak ulama dan masyarakat. Inilah yang kemudian dilakukan secara turun temurun dan menyebar ke berbagai wilayah.




(bai/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads