Salat taubat adalah momen spiritual ketika seorang hamba benar-benar menundukkan hati, mengakui kelemahan, dan kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan penuh penyesalan. Melalui ibadah ini, seseorang belajar untuk berdamai dengan dirinya sendiri dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.
Yuk, simak bagaimana cara mendirikan dan kapan waktu yang tepat untuk salat taubat.
Landasan Salat Taubat dalam Islam
Dikutip dari detikHikmah, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan sholat, setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya." (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa pintu ampunan Allah selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin kembali. Tak ada dosa yang terlalu besar selama seseorang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Imam An-Nawawi, seorang ulama besar dalam mazhab Syafi'i juga menekankan bahwa taubat hukumnya wajib bagi setiap hamba yang melakukan dosa, karena taubat adalah bentuk ketaatan dan pengakuan atas kekuasaan Allah.
Dalam sejarah Islam, para sahabat Nabi pun kerap melakukan salat Taubat setelah menyadari kesalahan, baik yang kecil maupun besar. Ini menunjukkan bahwa taubat bukan hanya untuk mereka yang lalai jauh dari agama, tapi juga bagi siapa saja yang ingin terus memperbaiki diri di hadapan Allah.
Jumlah dan Cara Pelaksanaan Salat Taubat
Salat Taubat dapat dilakukan dua hingga empat rakaat, dengan salam setiap dua rakaat. Rasulullah SAW tidak membatasi jumlahnya, sehingga umat Islam bebas melakukannya sesuai kemampuan dan kesungguhan hati.
Setiap rakaatnya dilakukan seperti sholat sunnah seperi biasanya, membaca Al-Fatihah, diikuti surah pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas, yaitusurah-surah yang menggambarkan permohonan perlindungan dan pengampunan dari Allah.
Bacaan Niat Salat Taubat
Sebelum memulai, mulailah dengan niat yang tulus:
أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat ini cukup diucapkan dalam hati, dengan kesadaran penuh bahwa salat ini ditujukan untuk memohon ampunan dan meneguhkan tekad meninggalkan dosa.
Tata Cara Salat Taubat Lengkap
- Melafalkan niat salat taubat
- Takbiratul ihram dan membaca doa iftitah
- Membaca surah Al-Fatihah
- Membaca surah pilihan dari Al-Qur'an
- Rukuk dengan penuh kekhusyukan
- I'tidal, kemudian sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua
- Berdiri untuk rakaat kedua dan mengulangi bacaan yang sama
- Melakukan tahiyat akhir
- Salam
- Setelah selesai, perbanyak istighfar dan membaca doa Taubat
Dalam salat ini, dianjurkan memperbanyak doa, mengungkapkan rasa sesal secara jujur, dan mengingat kembali kesalahan yang telah dilakukan sebagai bentuk introspeksi diri.
Bacaan Doa Setelah Salat Taubat
Dikutip dari detikHikmah dan Buku Panduan Sholat Lengkap karya Saiful Hadi El Sutha, berikut bacaan istighfar yang bisa dibaca setelah salat:
أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ..
Astaghfirullahal 'azhim alladzi la ilaha illa huwa al-hayyul qayyum wa atubu ilaih
Artinya:
"Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya sebagai seorang hamba yang zalim, yang tidak memiliki daya untuk memberi manfaat maupun mudarat, hidup atau mati, kecuali dengan kehendak-Nya."
Kemudian dilanjutkan dengan doa yang dikenal sebagai Sayyidul Istighfar, yaitu doa istighfar paling utama yang diajarkan Rasulullah SAW:
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَىٰ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
Allahumma anta rabbī lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā 'abduka, wa anā 'alā 'ahdika wa wa'dika mā istaṭa'tu, a'ūdzu bika min syarri mā shana'tu, abū'u laka bini'matika 'alayya, wa abū'u bidzanbī, faghfir lī fa innahu lā yaghfiru dz-dzunūba illā anta.
Artinya:
"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berusaha menepati janji-Mu sejauh yang aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah kulakukan. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku. Maka ampunilah aku, karena tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."
Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Salat Taubat
Secara hukum, salat taubat boleh dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat, seperti:
- Saat matahari terbit,
- Setelah Subuh hingga matahari naik sempurna,
- Saat matahari tepat di atas kepala,
- Setelah Ashar hingga matahari tenggelam,
- Saat matahari mulai menguning menjelang terbenam.
Namun, waktu paling utama untuk melaksanakan sholat Taubat adalah sepertiga malam terakhir. Pada saat itu, Allah menurunkan rahmat-Nya dan menyeru para hamba-Nya:
"Adakah di antara hamba-Ku yang memohon ampun, maka akan Aku ampuni? Adakah yang berdoa, maka akan Aku kabulkan?" (HR. Muslim)
Suasana malam yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk dunia, membuat hati lebih mudah berbisik jujur kepada Allah. Banyak ulama bahkan menyebut waktu ini sebagai saat paling lembut antara manusia dan Tuhannya.
Keutamaan Melaksanakan Salat Taubat
Berikut beberapa keutamaan salat taubat yang disebutkan dalam berbagai kitab dan hadis:
- Menghapus dosa-dosa masa lalu: Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa." (HR. Ibnu Majah)
- Melembutkan hati dan menumbuhkan empati: Salat taubat membuat seseorang lebih sadar akan kelemahan dirinya dan lebih mudah memaafkan orang lain.
- Menjaga kestabilan jiwa dan emosi: Secara psikologis, taubat membantu seseorang melepaskan beban rasa bersalah yang menekan batin.
- Mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala: Semakin sering seseorang bertaubat, semakin kuat pula ikatan spiritualnya dengan Sang Pencipta.
Syarat Taubat yang Diterima Allah
Agar taubat diterima, Islam mengajarkan enam syarat utama yang harus terpenuhi:
- Ikhlas, semata-mata karena Allah.
- Berhenti total dari perbuatan dosa.
- Menyesal dengan sepenuh hati.
- Berjanji tidak mengulanginya.
- Jika berkaitan dengan hak manusia, maka wajib mengembalikan atau meminta maaf.
- Dilakukan sebelum ajal tiba dan sebelum matahari terbit dari barat (tanda kiamat).
Makna Salat Taubat
Salat Taubat adalah perjalanan spiritual menuju pembersihan hati. Dalam pandangan ulama sufi, taubat bukan hanya tentang berhenti dari dosa, tapi juga tentang kembali kepada fitrah, kepada kemurnian jiwa yang pernah bersaksi "bahwa Allah adalah Tuhanku."
Taubat mengajarkan manusia untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Az-Zumar ayat 53:
"Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Sholat Taubat adalah pintu yang tak pernah tertutup. Selama napas masih berhembus, kesempatan untuk memperbaiki diri selalu terbuka lebar.
Maka, jangan tunggu sempurna untuk bertaubat. Justru dengan taubat, manusia belajar menjadi lebih baik, setahap demi setahap karena Allah mencintai hamba yang menyesali dosanya dan terus berusaha memperbaikinya.
Simak Video "Video: Langkah-langkah yang Dilakukan untuk Perketat Keamanan Museum Louvre"
(des/des)