Akademisi dari Universitas Palangka Raya (UPR) memberi penjelasan soal polemik saus burger Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga kedaluwarsa. Saus itu diduga menyebabkan 27 siswa SDN Bukit Tunggal mengalami mual setelah mengonsumsi MBG.
Selain itu, juga muncul polemik mengenai makanan yang dianggap beracun atau tidak beracun.
Polemik tersebut muncul usai peristiwa yang menimpa siswa di SDN 3 Bukit Tunggal, Palangka Raya mendapat banyak sorotan dan tanggapan.
Dosen Farmasi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UPR Noverda Ayuchecaria menilai kasus tersebut perlu dikaji ulang untuk mengetahui penyebab utama dugaan keracunan.
"Terkait dengan dugaan keracunan makanan akibat adanya saus tomat yang kedaluwarsa ya, menurut saya perlu dikaji lagi untuk menemukan penyebab dari gejala keracunan itu," ujarnya pada detikKalimantan, Kamis, (02/10/2025).
Namun, Noverda juga menegaskan bahwa salah satu penyebab keracunan makanan adalah akibat mengonsumsi makanan yang telah kedaluwarsa. Ia menerangkan makanan yang sudah melewati batas tanggal konsumsi cenderung sudah tidak aman untuk dikonsumsi.
Menurutnya, dalam menentukan batas kedaluwarsa untuk makanan kemasan perlu melalui pengujian ilmiah. Setelah melewati tanggal batas tersebut, ada risiko muncul bakteri pada makanan yang membahayakan tubuh.
"Tanggal kedaluwarsa itu tidak sembarangan, dia dasarkan pada pengujian ilmiah yang bisa menentukan kapan makanan berada dalam kondisi yang aman dan segar. Setelah lewat tanggal itu, kualitas makanan itu mungkin menurun, kenapa? Ya kualitasnya mungkin mulai membusuk atau mulai ada pertumbuhan bakteri berbahaya atau hilang nilai gizinya," terangnya.
"Pertumbuhan bakteri berbahaya ini bisa menghasilkan senyawa kimia yang beracun, atau bahkan bakterinya bisa langsung menginvasi dan menyebabkan penyakit," tegasnya.
Simak Video "Video: Intip Pengelolaan SPPG Polri yang Terapkan Standar Food Safety untuk MBG"
(des/des)