Sebanyak 27 siswa di SDN 3 Bukit Tunggal mengadu ke gurunya merasa sakit perut, mual, dan pusing usai menyantap menu MBG yang berupa burger beserta saus. Diduga saus tersebut telah kedaluwarsa.
Kepala SPPG Bukit Tunggal Siti Nur Hazizah membenarkan peristiwa yang dialami siswa-siswa SDN 3 Bukit Tungggal tersebut. Namun, ia enggan menyebutnya sebagai peristiwa keracunan.
"Untuk kami membenarkan kejadian tersebut, tapi kalau keracunan itu tidak sih sebenarnya ya," terangnya pada awak media, Selasa (30/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti mengakui bahwa saus yang dipakai untuk menu burger pada saat itu telah kedaluwarsa. Siti mengatakan bahwa hal tersebut sebagai keteledoran pihaknya.
"Jadi kami ada dua saus tuh yang hijau sama yang merah, keduanya beda merek. Nah yang merah itu yang expired, karena keteledoran kami gitu kan," terangnya.
Siti menerangkan bahwa keteledoran tersebut terjadi karena petugas dikejar waktu untuk memasak. Kemudian, Siti menjelaskan bahwa petugas terpaksa membeli saos pada malam hari dan tidak melihat bahwa saos tersebut telah kedaluwarsa.
"Kedaluwarsanya 4 bulan, itu kami sudah meminta maaf dari pihak sekolah. Minta maaf karena keteledoran kami kemarin tidak mengecek," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan bukti dari bekas bungkus saos yang dikonsumsi para siswa, terdapat tulisan angka berupa '19-03-2025', diikuti kode '19C24L4'. Tulisan tersebut menjadi petunjuk adanya dugaan bahwa saus telah kedaluwarsa.
Sementara itu, pihak sekolah melalui Kepala Sekolah SDN 3 Bukit Tunggal Sujianto menerangkan bahwa total siswa yang mengalami keluhan sebanyak 27 siswa. Awalnya 25 siswa kelas 5 SD mengadu kepada guru usai 30 menit menyantap menu burger MBG. Lalu pihak sekolah memberikan pertolongan langkah awal dengan memberikan susu.
"Waktu itu menunya datang sekitar 09.30 WIB. Terus sekitar 30 menit kemudian mereka mengadu ke guru-guru. Sekitar 2 jam setelah mereka mengalami mual, pusing itu mereka sudah mulai sembuh. Jam 1 sudah pulang, kondisinya sehat," terang Sujianto.
Lalu pada sore harinya, dua siswa yang berasal dari kelas 4 dan kelas 1 mulai merasakan hal yang sama saat sudah pulang sekolah. Diketahui siswa yang kelas 4 SD sempat berobat ke rumah sakit. Lalu pulang dan sehat kembali.
"Sempat yang kelas 4 SD itu dirumah bilang ke orang tua merasa mual, pusing. Terus sempat dibawa ke Rumah Sakit Pambelum, tapi hanya rawat jalan. Terus pulang," imbuh Sujianto.
Melalui kejadian tersebut, pihak SPPG dan BGN Wilayah Palangka Raya berjanji akan lebih meningkatkan kualitas mutu makanan. Mereka berharap agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
(des/des)