Frustrasinya Amorim MU Kayak Kebingungan Lawan 10 Pemain Everton

Internasional

Frustrasinya Amorim MU Kayak Kebingungan Lawan 10 Pemain Everton

Rifqi Ardita Widianto - detikJogja
Selasa, 25 Nov 2025 08:55 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - NOVEMBER 24: A dejected Kobbie Mainoo of Manchester United  at full time during the Premier League match between Manchester United and Everton at Old Trafford on November 24, 2025 in Manchester, England. (Photo by Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images)
Manchester United. Foto: Getty Images/Robbie Jay Barratt - AMA
Jogja -

Manchester United (MU) takluk dengan skor tipis 0-1 atas Everton dini hari tadi. Manajer Setan Merah, Ruben Amorim, mencak-mencak karena pasukannya seperti kebingungan melawan tim yang hanya bermain dengan 10 orang.

Sejak menit 13, MU sebenarnya sudah unggul jumlah saat menjamu Everton di Old Trafford, Selasa (25/11/22025) dini hari WIB. Idrissa Gueye terkena kartu merah langsung usai ribut dengan rekan setimnya sendiri, Michael Keane.

Dilansir detikSepakbola, Bruno Fernandes cs di atas kertas lebih nyaman dalam mendominasi permainan. Namun, tuan rumah malah kecolongan via gol Kiernan Dewsbury-Hall pada menit ke-29.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim polesan Ruben Amorim itu sudah berusaha mendesak The Toffees, tapi kehabisan akal untuk mencetak gol. Enam tembakan on target yang dicatatkan patah di tangan Jordan Pickford yang bermain cemerlang.

ADVERTISEMENT

"Saya frustrasi banget, seperti orang-orang lain yang mendukung Manchester United. Kami harus merasa frustrasi dengan cara kami memulai laga dan bagaimana kami tak mengerti caranya bermain melawan 10 orang," ungkap Amorim ke Sky Sports.

"Mereka memang layak menang, kok. Kami punya banyak peluang di babak kedua lewat umpan-umpan silang dan bola-bola kedua, tapi kualitas dan pengambilan keputusannya kurang. Everton tim yang lebih baik," lanjutnya.

Manajer asal Portugal tersebut melanjutkan, dirinya berharap bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Namun, mereka tidak bisa menekan tim tamu.

"Setelah kartu merah itu, saya mengharapkan kami punya periode penguasaan bola yang panjang-panjang dan menekan lawan. Kami tidak mengontrol transisi, bahkan saat lawan main 10 orang," Amorim.

"Kami memberi mereka celah besar untuk memenangi bola-bola kedua, jadi pemahaman akan setiap situasi di pertandingan tidak ada. Kualitas di sekitar kotak penalti itu beda cerita lagi, tapi yang terpenting adalah intensitas yang kami tunjukkan. Kami tak bisa menang kalau seperti ini," pungkasnya.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads