Pelatih PSIM Jogja, Jean-Paul van Gastel, cukup mencuri perhatian di kompetisi Super League 2025/2026. Baru pertama kali mencicipi Liga Indonesia, Van Gastel terbukti mampu membawa Laskar Mataram bersinar di kasta tertinggi sepakbola Indonesia itu.
Sebagai tim promosi, PSIM tampil cukup mengejutkan hingga pekan ketujuh Super League 2025/2026. Bagaimana tidak? Ze Valente dan kawan-kawan mampu menembus papan atas klasemen sementara, saat ini mereka bertengger di peringkat ketiga dengan 12 poin.
PSIM berada di bawah Persita Tangerang di posisi kedua dengan 13 poin, dan Borneo FC di puncak klasemen dengan 18 poin. Pada musim debutnya di Super League, PSIM mampu unggul atas tim-tim besar macam Persib Bandung, Persija Jakarta, Bali United, hingga Persebaya Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSIM juga tampi digdaya mengalahkan tim-tim kuat Persebaya (1-0), Bali United (3-1), dan Malut United (2-0). Mereka juga menahan imbang Persib Bandung (1-1), Arema FC (1-1), dan PSM Makassar (0-0). Laskar Mataram juga hanya kalah sekali dari Borneo FC (0-3).
Moncernya PSIM di awal musim ini tentu tak lepas dari peran sang palatih, Jean-Paul van Gastel. Penampilannya cukup mengejutkan, mengingat ini debutnya di Liga Indonesia sekaligus menangani tim promosi.
Dengan hasil positif ini, Van Gastel telah dinobatkan menjadi Coach of The Week Super League sebanyak dua kali pada pekan keempat dan keenam. Namanya bersanding dengan pelatih-pelatih berpengalaman di Super League seperti Fabio Lefundes (Borneo FC), Mauricio Souza (Persija), dan Hendri Susilo (Malut United).
"Harusnya lebih (dari dua kali) ya. Hal yang bagus ketika mendapatkan apresiasi terkait pekerjaan anda," ujar Van Gastel kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).
Menariknya, Van Gastel menjadi satu-satunya pelatih belanda yang menjadi Coach of The Week hingga pekan ketujuh. Diketahui, ada tiga pelatih asal Belanda lainnya di Super League musim ini, yakni Jan Olde Riekerink (Dewa United), Johnny Jansen (Bali United), dan Peter de Roo (Persis Solo).
Meski begitu, Van Gastel menyebut hasil yang dia capai tak lepas dari kerja keras seluruh penggawa PSIM.
"Tapi pada akhirnya menjadi Coach of The Week itu karena tim kami main bagus. Saya bersyukur dengan tim saya, karena mereka bisa mengeksekusi permainan," ungkapnya.
"Saya hanya menuntun mereka dan memberi mereka senjata/alat untuk bermain. Tapi pada akhirnya mereka yang mengeksekusi dan saya sangat bersyukur," pungkas mantan asisten pelatih Feyenoord FC itu.
(aku/alg)
Komentar Terbanyak
Pegawai Bank Korupsi Rp 24 M buat Beli Mobil-Tas Louis Vuitton
Sugeng Ambal Warsa ke-269 Kota Jogja!
Awal Mula Terbongkarnya Skandal Naturalisasi Palsu Pemain Malaysia