PSIM Jogja Sering Keok di Uji Coba, Manajer: Van Gastel Butuh Waktu

PSIM Jogja Sering Keok di Uji Coba, Manajer: Van Gastel Butuh Waktu

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Jumat, 01 Agu 2025 10:44 WIB
Pelatih PSIM Jogja, Jean-Paul van Gastel di Stadion Mandala Krida, Kota Jogja.
Pelatih PSIM Jogja, Jean-Paul van Gastel di Stadion Mandala Krida, Kota Jogja. (Foto: Dok. PSIM Jogja)
Jogja -

PSIM Jogja telah menggelar beberapa laga uji coba dengan tim selevel jelang berkompetisi di Super League 2025/2026. Laskar Mataram cukup banyak memetik hasil minor dari beberapa laga tersebut.

Diketahui, PSIM telah melakoni lima laga uji coba dengan tim selevel. Yakni lawan PSIS Semarang, Bali United, Madura United, Persis Solo dan Persik Kediri.

Dari lima laga tersebut, PSIM meraih dua kemenangan atas PSIS dan Madura United. Sementara tiga laga lainnya mereka kalah, adapun kekalahan terbesar saat Rafinha cs takluk di kandang Bali United dengan skor 0-6.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajer PSIM, Razzi Taruna buka suara atas banyaknya kekalahan yang dipetik PSIM di uji coba. Menurutnya, pelatih kepala Jean-Paul van Gastel butuh waktu untuk menentukan komposisi skuad terbaik di Super League 2025/2026.

ADVERTISEMENT

"Nah memang poinnya adalah secara general pelatih kita ini memang butuh waktu, karena memang pengenalan pemainnya dia butuh waktu, karena pemain lokal terutama ini kan dia belum kenal sebelumnya," kata Razzi kepada wartawan, Jumat (1/8/2025).

Apalagi Van Gastel baru pertama kali menjadi pelatih di Indonesia. Maka itu, menurut Razzi, wajar bagi Van Gastel untuk meraba-raba kekuatan kerangka tim terbaiknya.

"Jadi memang yang saya lihat terutama itu budaya untuk pre-seasonnya memang berbeda, terutama orang Eropa, makanya saya pun sempat ngomong juga sama teman-teman pelatih, coach budaya pre-season di Indonesia sama di Eropa ini beda," jelasnya.

"Karena di Indonesia ini kita kalah dua kali pre-season aja ini udah bahaya ini, ngaruhnya kan ke trust, trust-nya bermasalah, ujung-ujungnya ke-pressure," sambungnya.

Selaku manajer tim, Razzi mengakui tidak ingin masuk terlalu dalam ranah pelatih. Namun, dia hanya meminta suporter PSIM untuk memberikan kepercayaan dan waktu bagi tim pelatih.

"Nah ini kan kita nggak mau sebetulnya masuk ke tim PSIM, cuman kan poinnya adalah saya coba selalu mengedukasi ke teman-teman suporter bahwa ya kalau pre-season ini memang tempatnya salah," jelasnya.

Dia mengatakan, pada pramusim ini, Van Gastel mencoba beberapa posisi serta formasi yang dinilai cocok untuk diterapkan Laskar Mataram dalam menghadapi tim-tim dengan kualitas berbeda.

"Karena memang tim pelatih yang sekarang Jean-Paul dan teman-teman memang eksperimen gitu, kadang kemarin Haljeta kita coba di pinggir, Haljeta kita coba di striker, kemarin Rafa juga coba-coba di wing gitu," pungkasnya.




(aku/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads