Sederet Pernyataan Kapten-Manajer PSS Usai Turun Kasta di Musim Depan

Tim detikJogja - detikJogja
Senin, 26 Mei 2025 07:02 WIB
Momen saat pemain PSS Sleman usai mengalahkan Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (17/5/2025). Foto: dok. PSS Sleman
Jogja -

PSS Sleman menelan pil pahit usai dipastikan turun kasta ke Liga 2 di musim depan. Kapten PSS Cleberson hingga Manajer PSS Leo Tupamahu angkat bicara soal nasib PSS musim ini.

Diketahui, PSS degradasi meski menang telak dengan skor 3-0 atas Madura United di pekan terakhir Liga 1 2024/2025, Sabtu (24/5/2025) kemarin. Namun tiket Liga 1 diraih Semen Padang yang berhasil mengamankan lewat kemenangan atas Arema FC dengan skor 2-0.

PSS sebetulnya punya tren positif berupa empat kemenangan beruntun. Namun, hal itu nyatanya tak cukup karena performa mereka memang buruk dari awal musim.

Tak hanya itu, Laskar Sembada pun mengawali musim dengan minus tiga poin buntut kasus match fixing 2018 silam. Penggantian tiga juru taktik mulai dari Wagner Lopes, Mazola Junior hingga Pieter Huistra pun belum berhasil menyelamatkan PSS.

Berikut sederet pernyataan internal PSS soal degradasi ini:

Kapten PSS Minta Maaf

Kapten PSS Cleberson menyampaikan permintaan maaf untuk PSS fans. Dia menyesal telah gagal membawa Super Elja lolos dari degradasi.

"Saya meminta maaf kepada teman-teman dari Sleman. Kami tahu situasinya, dan kami harus melalui perjuangan ini. Kami tahu bahwa situasi kami tidak hanya bergantung pada tim kami sendiri," ujar Cleberson saat jumpa pers usai laga, Sabtu (24/5).

Dia pun mengamini tak mudah bagi timnya untuk mengunci tiket di Liga 1.

"Semua orang menyesal, kami menyesal saat ini. PSS adalah sebuah klub yang besar dan ini adalah sebuah kompetisi yang cukup sulit," ujarnya.

Di sisi lain, menurutnya, semua pemain sudah mengerahkan seluruh kemampuan di laga lawan Madura United dan berhasil menang. Meski begitu, hasil itu tak membuat mereka lolos dari degradasi.

"Saya ingin meminta maaf kepada teman-teman yang datang. Pemain bermain maksimal dan bisa mencetak gol, dan sangat susah untuk datang ke sini. Mereka (pemain) mengucapkan maaf kepada teman-teman yang datang ke sini," kata bek asal Brasil itu.

Dia pun mengungkapkan harapannya PSS bisa kembali bangkit. Dia optimistis PSS bisa kembali berkompetisi di Liga 1.

"PSS adalah klub yang sangat bagus. Saya yakin klub ini akan kembali dengan cepat," ujar eks pemain Madura United itu.

Coach Huistra Ungkit Sanksi Minus 3 Poin

Penyesalan PSS degradasi juga datang dari sang pelatih, Pieter Huistra. Dia menyinggung soal pengurangan tiga poin imbas kasus match fixing atau pengaturan skor di final Liga 2 2018 silam.

"Jika kita tidak mendapat pengurangan tiga poin, kita akan selamat hari ini. Karena kita kehilangan tiga poin. Sejak awal musim, kita mulai dengan minus tiga," kata Huistra dalam keterangan resmi yang diterima detikJogja, Minggu (25/5).

Huistra menilai pengurangan tiga poin itu cukup memengaruhi kondisi psikologis pemain di awal musim. Dia pun menyadari situasi ini tak mudah bagi PSS, meski begitu dia yakin PSS bisa bangkit lebih kuat lagi.

"Tidak mudah, tapi ya, sangat sedih. Tidak seharusnya seperti ini, saya pikir. Tapi yang harus dikatakan sekarang, kita harus menghadapinya. Kita harus menjadi lebih kuat. Kita harus keluar dari situasi ini," jelasnya.

"Saya punya pengalaman sekarang di Indonesia. Saya memastikan jika PSS adalah salah satu klub yang lebih terorganisir. Indonesia butuh klub yang terorganisasi. Indonesia butuh klub dengan stadion yang bagus," ujar Huistra.



Simak Video "Video Bus Sugeng Rahayu Diserang Suporter PSS Sleman"


(ams/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork