Perjalanan panjang PSS Sleman di Liga 1 musim ini dibayar dengan kenyataan pahit. PSS harus turun kasta ke Liga 2.
PSS bersama PSIS Semarang dan Barito Putera dipastikan degradasi Liga 1. PSS finis di peringkat 16 dengan 34 poin, disusul Barito Putera peringkat 17 dengan 34 poin, adapun PSIS Semarang menghuni posisi juru kunci dengan 29 poin.
Jalan PSS memang cukup terjal di musim ini. Mereka mengawali musim dengan poin minus tiga, imbas dari kasus match fixing, pada 2018 silam. Mereka pun telat 'panas' dan belum mampu meraih kemenangan dalam lima laga pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan PSS juga tak kunjung konsisten meski meraih kemenangan perdana atas Arema FC di pekan keenam. PSS belum mampu keluar dari zona merah. Alhasil, PSS melakukan pergantian pelatih dari Wagner Lopes ke Mazola Junior di tengah kompetisi.
Dinakhodai Mazola Junior pada akhir putaran pertama, dan awal putaran kedua juga tak kunjung memperbaiki performa Laskar Sembada. Bahkan, Super Elja mencatatkan lima laga tanpa kemenangan di putaran kedua.
PSS kembali melakukan pergantian pelatih, yakni Pieter Huistra menggantikan Mazola. Sempat kesulitan di awal debutnya bersama PSS, Huistra membuktikan mampu menyelesaikan empat laga terakhir PSS dengan kemenangan.
Manajer PSS, Leonard Tupamahu, juga mengamini perjalanan PSS memang cukup pelik di musim ini. Meski begitu, dia mengapresiasi perjuangan pemain, pelatih, manajemen, serta dukungan penuh suporter di musim ini.
"Karena balik lagi walaupun kami berdarah-darah sampai akhir, tapi saya tahu masih ada orang-orang yang masih setia mendukung, dan memberi support ke PSS Sleman di musim ini," kata Leo saat dihubungi wartawan, Minggu (25/5/2025).
Meski dipastikan degradasi, Leo berharap PSS bisa bangkit. Harapannya, PSS bisa kembali tampil di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
"Kami mau lebih baik lagi itu sudah pasti. Semoga PSS juga bisa kembali ke Liga 1 secepatnya," tuturnya.
"Terima kasih kepada para pemain sudah berjuang sampai akhir, karena mereka juga benar-benar bertanding dan memberikan paling terbaik yang dia punya, mereka cinta dengan PSS. Begitu pun dengan manajemen, dan suporter," pungkasnya.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan