Rumor PSIM Jogja merekrut pelatih asal Spanyol, Marcos Reina, sempat menjadi perbincangan di media sosial. Manajer PSIM, Razzi Taruna, menepis rumor tersebut.
Razzi mengatakan manajemen PSIM sebetulnya sempat melakukan komunikasi dengan Marcos Reina. Hanya saja belum ada kata sepakat dari kedua pihak.
"Memang kami ada komunikasi tapi aku nggak ngomong sudah deal ya, nggak dia. Kami komunikasi pelatihnya banyak. Marcos Reina itu salah satu yang bagus menurut saya. Cuma kita kan belum ada kesepakatan apapun," ujar Razzi saat dihubungi wartawan, Rabu (21/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Razzi mengungkapkan alasan belum tercapainya kesepakatan dari dua pihak. Salah satunya adalah soal lisensi Marcos Reina.
"Kami sempat komunikasi sejujurnya, cuma belum ada kesepakatan apapun. PSIM memang incarnya pelatih muda dan kebetulan Marcos Reina lisensinya itu Pro, tapi bukan UEFA dan AFC Pro," lanjutnya.
Menurutnya, untuk bisa menakhodai tim di musim depan, pelatih mengikuti kursus penyetaraan lisensi kepelatihan. Seusai regulasi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator mewajibkan para pelatih Liga 1 memiliki lisensi AFC A Pro.
"Jadi kalau bisa pelatih memegang UEFA Pro dan AFC Pro itu langsung mesti didaftarkan. Tapi kalau punya lisensi Pro lain, harus melakukan namanya penyetaraan. Sepertinya negara atau konfederasi asalnya Marcos Reina ini kayaknya enggak masuk ke kita, dia Meksiko kebetulan," terang Razzi.
"Makanya awal tidak bilang kami ngambil dia. Jadi sebelum kami ngambil dia, kami mesti cek dulu, gitu poinnya. Ini biar diberitakannya enggak salah," jelasnya.
Razzi juga meluruskan bahwa rumor PSIM sudah mencapai kesepakatan dengan Marcos Reina itu tidak benar. Saat ini PSIM masih fokus untuk menyiapkan kerangka tim jelang musim depan.
"Intinya pelatih kita bukan dia. Aku sebenarnya cuma menjawab bahwa kan ramai itu Marcos Reina isunya di Instagram, aku juga nggak tahu dari mana," pungkas Razzi.
(afn/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan