Pelatih PSIM Jogja, Erwan Hendarwanto, buka suara soal awal mula dia menjadi seorang pelatih. Erwan, ternyata sempat 'dijebak' oleh mantan pelatihnya dulu.
Usai pensiun menjadi pemain bola, Erwan sempat kerja kantoran untuk menghidupi keluarganya. Meski begitu, saat masih bekerja, Erwan sempat gabung klub futsal Jogja Electric PLN.
Di Jogja Electric PLN, Erwan bertemu dengan pelatihnya Pak Yoni. Pak Yoni inilah sosok yang mendorong Erwan untuk menjadi pelatih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu di Jogja Electric ini pelatihnya Pak Yoni. Setiap kali beliau nggak bisa hadir ke latihan malah dikasih saya, beliau bilang kamu yang latih," kata Erwan kepada wartawan, Minggu (23/3/2025).
Menariknya, Erwan mengabaikan permintaan pelatihnya tersebut. Sebab, pelatih asal Magelang itu merasa tak punya potensi untuk menjadi pelatih.
"Saya bilang nggak ah saya maunya main nggak mau ngelatih. Saya nggak ngerti ini tulisan apa. Karena beliau itu ngeyel yaudah. Sampai kita di Jakarta buat TC hampir setiap hari kita ngobrol, beliau bilang, kamu harus jadi pelatih, kamu punya potensi jadi pelatih," ungkapnya.
"Setelah itu selesai berapa kali beliau menyampaikan itu saya abaikan dan saya bekerja aja," ujar Erwan.
Beberapa waktu tak berhubungan, Pak Yosi kembali menghubungi Erwan untuk mendesaknya menjadi pelatih. Masih tegas menolak ajakan Pak Yosi, Erwan ternyata secara diam-diam didaftarkan kursus kepelatihan oleh pelatihnya itu.
"Dalam kondisi bingung waktu itu (kerja di bank), Pak Yosi telepon, beliau bilang, udah to kamu ngelatih. Saya jawab, om saya udah ngomong berapa kali saya nggak bisa ngelatih. Kalau saya ngelatih anak istriku mau tak kasih makan apa? Saya butuh kerja. Itu masih tak abaikan," ungkapnya.
"Selang seminggu, hari Sabtu saya ditelepon Pak Yosi bilang nama saya udah dimasukin ikut sekolah lisensi, lisensi itu hari Senin. Saya bilang, kalau gini saya harus gimana? Saya nggak bisa izin 14 hari karena saya kerja di swasta. Saya harus resign gitu, kalau resign saya harus berembug dengan keluarga," tutur Erwan.
Erwan pun berdiskusi dengan istrinya soal keputusan yang bakal dia ambil. Gayung bersambut, dia mendapat izin dari sang istri untuk resign dari pekerjaannya dan mengambil kursus kepelatihan.
"Dari itu saya pulang kepikiran, kenapa Pak Yosi lama benar ngomongin saya jadi pelatih padahal saya sendiri nggak yakin. Saya pulang, ngobrol sama istri, istri bilang pekerjaan gampang dicari lagi. Akhirnya saya ikut almarhum dokter Antok (Hadianto Ismangoen), dia oke dan saya dibiayai," tuturnya.
"Saya ikut pertama kali lisensi bingung, ternyata memang kepelatihan tidak berdasarkan pengalaman kita saat main, ternyata banyak hal baru. Saya mulai dari lisensi D, mulai dari nol atau paling bawah. Ternyata berat juga waktu lisensi," tutupnya.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030