PSS Sleman menjadi tim yang dihantui degradasi dari Liga 1 2024/2025. Super Elja pun saat ini berada di posisi juru kunci klasemen sementara.
Persaingan zona papan bawah Liga 1 2024/2025 bisa dibilang cukup ketat. PSS berada di posisi 18 dengan 22 poin, perolehan poin mereka sama dengan Semen Padang di peringkat 17. Adapun di posisi 16 ada PSIS Semarang dan posisi 15 ada Madura United yang sama-sama mengoleksi 24 poin.
PSS pun menjadi tim yang riskan di zona degradasi. Di putaran kedua ini, penampilan mereka cukup mengkhawatirkan. Dari 10 laga yang dilakoni, Fachruddin dan kawan-kawan hanya mampu meraih dua kemenangan, satu imbang, dan tujuh kekalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer PSS, Leonard Tupamahu, buka suara soal prestasi PSS yang kian merosot di putaran kedua ini.
"(Apa yang jadi permasalahan PSS?) Banyak aspek. Jadi kalau saya bilang, saya nggak bisa bilang di sini," ucap Leo kepada wartawan, Jumat (21/3/2025).
Menurut Leo, berbagai persoalan PSS tak hanya datang dari sisi taktikal saja. Aspek mental hingga fisik juga berperan dalam merosotnya prestasi PSS.
"Tapi saya bilang banyak aspek karena sepakbola bukan hanya pelatih saja, pemain aja, banyak aspek dan juga bukan soal taktik aja. Ada aspek yang lain-lain ada fisik, mental, keberuntungan dan macam-macam terutama di sepakbola Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Leo mengatakan, di putaran kedua ini banyak tim yang berlomba-lomba untuk tampil sebaik mungkin. Sehingga, menurutnya, persaingan antartim lebih berat dibanding putaran pertama lalu.
"Saya sudah bilang waktu putaran pertama selesai kami menang lawan Madura. Kami harus evaluasi di putaran kedua karena putaran kedua di Liga Indonesia itu lebih berat lagi, lebih gila lagi," tuturnya.
"Saya sudah cukup tahu putaran kedua Liga Indonesia seperti apa. Kalau putaran kedua itu sepakbola kepentingan, saya bilang. Jadi saya bilang nggak gampang di Liga Indonesia khususnya, di putaran kedua, luar biasa pasti," pungkas Leo.
(apu/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Ponsel Diplomat Kemlu yang Tewas Misterius Ternyata Hilang