Alasan Final Liga 2 PSIM Jogja Vs Bhayangkara Digelar di Manahan Solo

Liga 2

Alasan Final Liga 2 PSIM Jogja Vs Bhayangkara Digelar di Manahan Solo

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Selasa, 25 Feb 2025 12:58 WIB
Stadion Manahan
Stadion Manahan. Foto: dok. detikcom
Jogja -

Stadion Manahan Solo dipilih menjadi venue final Liga 2 2024/2025 antara PSIM Jogja vs Bhayangkara FC karena berbagai pertimbangan pihak manajemen dan panitia penyelenggara (Panpel) PSIM. Di antaranya dari sisi fasilitas dan akses Jogja-Solo yang terbilang mudah.

Ketua Panpel PSIM, Wendy Umar, mengatakan sebelumnya ada beberapa stadion yang dilirik PSIM, seperti Stadion Sultan Agung Bantul, dan Stadion Moch Soebroto Magelang. Sedangkan Stadion Mandala Krida Jogja sebagai home base PSIM digunakan untuk acara lain pada hari yang sama.

"Yang pertama Mandala Krida, kita sudah mencoba bersurat mulai dari selesai pertandingan kita lawan PSPS. Setelah kita bersurat, kebetulan ada event bersamaan, Mandala Krida baru selesai eventnya tanggal 2 Maret. Kalau kita laksanakan setelah event selesai, maka masuknya Ramadan, itu tidak memungkinkan," kata Wendy saat dihubungi detikJogja, Selasa (25/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun untuk opsi kedua di Stadion Moch Soebroto, Magelang, pada hari yang sama juga ada agenda retret kepala daerah. Hal ini tak memungkinkan untuk menggelar pertandingan karena berkaitan dengan keamanan.

"Kedua, kita sudah menjalin komunikasi dengan pihak Stadion Moch Soebroto, Magelang. Kebetulan di sana ada eventnya RI 1 di Akmil datang, terus bersamaan dengan tamu-tamu undangan kepala daerah seluruh Indonesia. Sehingga hal ini menjadi salah satu pertimbangan kami untuk tidak di Magelang karena berkaitan dengan pengamanan dan mengganggu event kenegaraan tersebut," ujar Wendy.

ADVERTISEMENT

Pihak panpel juga sudah beraudensi dengan Pemkab Bantul dan Polresta Bantul untuk menggunakan Stadion Sultan Agung (SSA). Namun, disebutkan laga di SSA sulit untuk dihadiri penonton.

"Kita sudah audiensi dengan Pemkab Bantul pada Jumat, ada beberapa yang hadir termasuk Kapolres Bantul dan Pak Sekda. Pemkab Bantul mengizinkan laga tersebut tanpa penonton, mengizinkan dengan penonton tapi dengan catatan stadion tersebut harus melakukan asesmen ulang berkaitan struktur fungsi bangunan," ucap Wendy.

"Kami melanjutkan pada manajemen dan menindaklanjuti dari semua pertimbangan tersebut jika tanggal 26 Februari itu sudah tidak bisa dinego lagi dari operator," imbuh dia.

Akhirnya Stadion Manahan Solo menjadi venue yang paling memungkinkan untuk menggelar laga final Liga 2. Hal ini berkaitan dengan segi fasilitas stadion dan akses suporter dari Jogja ke Solo cukup mudah.

"Kita memutuskan untuk memindah laga ke Manahan Solo karena akses Jogja-Solo serta Stadion Manahan secara kenyamanan dan kelayakan sudah memenuhi standar. Kita sudah intens komunikasi dengan teman-teman panpel di Solo, wadah suporter pada minggu lalu. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar," tutup Wendy.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads