Catatan Positif PSIM Jogja Main di Kandang Jadi Pelecut Tim Makin Pede

Selebrasi Rafinha usai mencetak brace ke gawang Persikas Subang, Sabtu (12/10/2024). — Selebrasi pemain U-21 PSIM Jogja, Arlyansyah usai mencetak gol ke gawang Persekat Tegal, Minggu (27/10/2024). Foto: Dok PSIM Jogja

Jogja -

PSIM Jogja menjadi tim yang cukup memukau penampilannya hingga putaran kedua Liga 2 2024/2025. Tim berjuluk Laskar Mataram itu punya rekor yang sangat impresif ketika bermain di kandang sendiri Stadion Mandala Krida.

PSIM menjadi tim yang paling produktif di Liga 2 2024/2025 dengan membukukan total 24 gol dan hanya lima kali kebobolan dengan catatan 19 selisih gol.

Catatan tersebut merupakan yang tertinggi di seluruh tim Liga 2. Ini menandakan Laskar Mataram jadi tim paling agresif di lini serang serta cukup solid di lini belakang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru gedor PSIM, Rafinha, juga menjadi pemain terproduktif dengan mencetak 11 gol. Torehan tersebut mengantarkan striker asal Brasil itu menjadi top skor sementara Liga 2 musim ini.

Menariknya, PSIM punya catatan luar biasa saat bertanding di kandang sendiri, yaitu tak terkalahkan dengan mencatatkan empat kemenangan dan sekali imbang. Mereka juga melesatkan 16 gol tanpa kebobolan di kandang sendiri. Saat ini belum ada satu pun tim yang berhasil meraih kemenangan atau pun membobol gawang PSIM di Stadion Mandala Krida.

Kendati demikian, tren positif saat main di kandang tersebut, ditanggapi datar pelatih PSIM, Seto Nurdiantoro. Dia mewanti-wanti pemainnya untuk tidak terlalu jemawa dengan catatan itu dan menjadikan catatan positif ini sebagai pelecut di laga mendatang.

"Harapannya hal itu tidak menjadikan sombong tapi bisa menjadikan pemain tampil lebih percaya diri. Tapi tentu tidak boleh berlebihan," ujar Seto saat ditemui detikJogja di Stadion Mandala Krida, Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (5/12/2024).

Dia menyebut hasil positif ketika bermain di kandang juga bisa dilakukan saat main di tandang. Sehingga, Seto berharap ada konsistensi dari pemain saat main di kandang mau pun tandang.

"Semoga itu bisa menjadikan motivasi tersendiri bagi pemain. Artinya bukan hanya saat bermain di kandang, tapi di tandang juga bisa maksimal," tegas mantan pemain Timnas Indonesia era 2000-an itu.