Dear Brajamusti, Jangan Ngeyel Away di Laga Adhyaksa FC Vs PSIM Besok!

Audiensi Brajamusti dan Panpel Adhyaksa FC di Solo, Jumat (15/11/2024). Foto: Dok Presiden Brajamusti Muslich Burhanudin

Jogja -

Suporter PSIM Jogja diimbau dengan sangat untuk tidak away di laga tandang kontra Adhyaksa FC di putaran kedua Liga 2 2024/2025. Suporter diharapkan bisa mematuhi aturan yang berlaku.

Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin alias Thole, dengan tegas meminta suporter PSIM Jogja untuk tak nekat away ke Stadion Sriwedari, Solo pada laga besok, Sabtu (16/11/2024).

Sebab, PSIM saat ini sudah mengantongi empat sanksi dari Komdis PSSI, di mana semuanya berkaitan dengan suporter. Dua sanksi didapat saat laga home lawan Persijap Jepara pada (2/10). Dua sanksi lainnya saat suporter away saat laga tandang kontra Persiku Kudus pada (20/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"DPP (Dewan Pengurus Pusat) Brajamusti mengimbau kepada seluruh laskar di bawah naungan Brajamusti agar tidak hadir pada pertandingan tersebut untuk menghormati keputusan Panpel Adhyaksa FC dan menjaga nama baik tim kebanggaan kita PSIM Jogja," ujar Thole kepada detikJogja, Jumat (15/11/2024).

Thole menambahkan, Brajamusti telah mengadakan audiensi dengan pihak keamanan, dan Panpel Adhyaksa FC. Di mana nantinya bakal ada razia bagi suporter yang ketahuan away.

"Perlu kami sampaikan bahwa DPP Brajamusti telah melakukan koordinasi dan komunikasi kepada Panpel Adhyaksa FC serta elemen suporter yang berada di Solo untuk sepakat tidak memberangkatkan suporter Brajamusti ke Kota Solo. Ini dikarenakan pihak keamanan akan melakukan razia dengan radius 1 km di area Stadion Sriwedari," jelasnya.

Dengan ini, Thole berharap seluruh suporter Brajamusti bisa menaati aturan dan menghormati tuan rumah untuk tidak away.

"Dikarenakan status pertandingan ini tanpa penonton dimohon kepada seluruh Laskar yang berada di bawah naungan Brajamusti untuk mematuhi keputusan yang sudah ditentukan," ujar dia.

Sebagai informasi, larangan away ini memang tengah diuji coba di Indonesia selama dua tahun oleh FIFA imbas dari Tragedi Kanjuruhan 2022 silam.