Mulai musim 2024/2025, Liga 1 akan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR). Direktur Utama PSS Sleman, Gusti Randa meminta para pemainnya untuk lebih berhati-hati.
"Dengan ada VAR, pemain jadi harus tahu dengan law of the game. Bukan cuma jago main bola, tapi harus paham pelanggaran-pelanggaran. Jadi harus jeli karena VAR nggak bisa dibohongi meski keputusan ada di wasit," kata dia kepada wartawan, Selasa (6/8/2024).
Dirut yang juga seorang pengacara itu secara khusus meminta skuad berjuluk Laskar Elang Jawa (Elja) itu meminimalkan pelanggaran, utamanya di kotak penalti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya wanti-wanti mulai dari sekarang jangan berani-berani di kotak 16 (penalti). Kalau zaman dulu kita lakukan tackling-tackling, mulai hari ini harus mesti hati-hati," tegas Gusti.
Lebih lanjut, Gusti Randa menyambut baik keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengadopsi VAR untuk musim baru Liga 1. Dia berargumen VAR bisa meningkatkan kualitas kompetisi.
"Menurut saya apa pun regulasi yang diberikan operator punya tujuan bagus. Termasuk VAR, saya setuju, dan menghormati keputusan ini," ujar Gusti.
Ia juga memprediksi jalannya Liga 1 musim 2024/2025 akan berlangsung kompetitif. Sebab, para peserta tentu mempersiapkan timnya secara matang.
"Piala Presiden bisa kita lihat sebagai gambaran ya meski pun tidak utuh. Semua tim nggak main-main nih sekarang, belum lagi tim-tim promosi juga nggak main-main persiapan mereka," ujar Gusti.
"Akan menjadi sebuah atmosfer yang pasti berbeda dan semakin menarik Liga 1 musim ini," pungkasnya.
(apu/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu