Susilo mengungkapkan momen paling tak terlupakan baginya terjadi di babak semifinal Liga Perserikatan atau Divisi I 1985.
Insiden PSIM vs Persitara
Kala itu, PSIM Jogja berhasil keluar sebagai runner-up Divisi I 1985. Laskar Mataram lantas melakoni laga play-off promosi degradasi lawan Persitara Jakarta Utara di Semarang.
"Momen paling berkesan itu waktu semifinal tahun 1985 kalau tidak salah mau naik ke Divisi Utama kita lawan Persitara Jakarta Utara," kata Susilo kepada detikJogja saat ditemui di Babarsari, Sleman, Rabu (24/7/2024).
Tensi pertandingan berlangsung sengit kala itu. Sempat ada insiden pemain Persitara, Jeffri Samuel, menginjak kepala Susilo di babak kedua. Setelahnya, suporter PSIM lantas mengeroyok pemain Persitara.
"Saya dipanggil sama pelatih. Di Persitara waktu itu ada pemain yang bagus sekali namanya Jeffri Samuel, dia mainnya ngotot banget. Saya disuruh mematikan pergerakan Jeffrri itu. Dia bawa bola saya matikan, tapi dia berdiri malah nginjak kepala saya," jelas pria berusia 60 tahun itu.
"Ribuan penonton dari Jogja nggak terima dan turun ke lapangan pas Jeffri habis injak kepala saya. Berangkat dari situ, saya berat hati kalau meninggalkan Jogja, khususnya PSIM," sambungnya.
Meski begitu, hubungan Susilo dan Jeffri setelah laga tetap baik. Bahkan, mereka masih berteman hingga saat ini.
"Habis diinjak ada perawatan secukupnya dan saya nggak papa. Setelah laga kami maaf-maafan. Jeffri kalau ke Jogja juga main ke rumah saya," ungkapnya.
Uji Coba Lawan Tim Amatir Belanda
Selain itu, Susilo yang dulu berposisi sebagai stoper PSIM juga tak melupakan momen kala Laskar Mataram menjamu tim amatir KNVB Belanda di Stadion Mandala Krida pada 1986. Kala itu, KNVB Belanda diperkuat pemain top seperti Ruud Gullit dan Marco van Basten.
"Dulu itu kita sering mitra tanding sama klub-klub Galatama sama klub luar negeri. Salah satunya itu KNVB, tim PSSI (Timnas) amatirnya Belanda, yang ada Ruud Gullit," kenang Susilo.
Momen itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Susilo bisa melawan Ruud Gullit yang dikenal sebagai legenda raksasa Liga Italia, AC Milan hingga Timnas Belanda.
"Bangga sekali waktu itu. Meski kita kalah 4-1, Kita sebetulnya bisa mengimbangi tapi kalah postur, dan sebagainya," ungkapnya.
Selain uji coba lawan KNVB Belanda, PSIM kala itu juga sempat uji tanding lawan tim profesional Korea Selatan, Hallelujah FC.
"Dulu ada juga dari Korea namanya Hallelujah FC, itu sebagian besar tim Olimpiade-nya Korea Selatan," tutup pria kelahiran Jogja itu.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka