Penyerang PSS Sleman, Saddam Emiruddin Gaffar mencuri perhatian usai mencetak gol perdananya di laga lawan Arema FC kemarin. Meski begitu, pelatih PSS Risto Vidakovic tak ingin memberi dia banyak menit bermain di tiga laga sisa.
Saddam Gaffar mencetak gol perdana untuk PSS Sleman pada menit ke-90+3. Saddam membobol gawang Arema FC melalui sundulannya usai memanfaatkan umpan tendangan pojok. Mantan penggawa Timnas Indonesia U-19 itu pun memastikan kemenangan PSS atas Arema FC dengan skor telak 4-1.
Gol Saddam lantas banjir apresiasi dari penggemar setelah dia belum lama pulih dari cedera ACL yang didapat pada musim 2021/2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini juga ditanggapi positif oleh Risto Vidakovic yang menyebut sebetulnya Saddam layak mendapat lebih banyak menit bermain.
"Saddam adalah pemain yang bertalenta dan saya rasa dia memang layak untuk dapat menit bermain lebih," ujar Risto kepada detikJogja, Selasa (16/4/2024).
Namun, Risto tak ingin memaksakan Saddam untuk tampil dengan banyak menit bermain. Sebab, kondisi fisiknya memang belum pulih 100 persen.
"Tapi setelah cedera panjang dan absen panjang di pertandingan, kami memang harus pelan-pelan dengan dia dan tidak menekan dia untuk tampil terus-terusan," sambungnya.
"Karena kondisi kondisi fisiknya memang belum sepenuhnya bagus," tambah pelatih berpaspor Spanyol itu.
PSS sendiri memang kehilangan penyerang andalannya, yakni Hokky Caraka yang gabung dengan Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Saddam sebetulnya bisa menggantikan peran Hokky.
Namun, Risto mempercayakan posisi tersebut kepada Ajak Riak. Sebab, Risto tak bisa memaksakan Saddam untuk menjadi starter.
"Soalnya, kalau kami push dia, Saddam bisa dapat cedera lagi. Jadi kami harus lebih bijaksana dan memberi dia waktu dulu untuk pulih," kata Risto.
"Dia akan menjadi pemain yang bagus di masa depan, jadi dia harus pelan-pelan kembali," pungkasnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya