Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic buka suara soal Wahyudi Hamisi yang disanksi larangan tampil di tiga laga oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Menurutnya, sanksi tersebut tidak adil bagi kubu Super Elang Jawa.
Wahyudi Hamisi disanksi larangan main di tiga laga imbas dari insiden pelanggaran yang dia lakukan ke pemain Persebaya Surabaya, Bruno Moreira pada pekan lalu.
Gelandang pengangkut air PSS itu terhitung absen mulai laga lawan PSM tadi, laga PSS vs Borneo FC pada Kamis (14/3) dan Madura United vs PSS pada Jumat (29/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu menjadi kerugian tersendiri bagi PSS. Sebab, Hamisi menjadi salah satu pemain kunci Super Elja dalam beberapa laga.
"Soal sanksi Wahyudi Hamisi kami tetap harus respek dengan keputusan Komdis. Tapi sayangnya menurut saya itu kurang adil," kata Risto saat jumpa pers usai laga PSM vs PSS, Jumat (8/3/2024).
Menurut pelatih berlisensi UEFA Pro itu, pelanggaran Hamisi adalah hal yang wajar di pertandingan sepakbola.
"Saya ada di pertandingan itu dan terkadang ada kontak (antar pemain) yang terjadi dan itu normal terjadi di pertandingan sepakbola," sambung dia.
Sebagai informasi, Risto dan Hamisi sendiri sudah saling mengenal sejak keduanya masih membela Borneo FC.
Risto turut memberikan pembelaan kepada Hamisi yang saat ini menjadi viral di media sosial. Menurutnya, pemain bernomor punggung 33 itu memiliki kepribadian yang baik.
"Soal personal Hamisi, saya kenal baik dengan dia saat di Borneo FC dan sekarang di PSS. Dia adalah pemain yang baik," pungkas Risto.
(apl/cln)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang