Kisah PSIM Jogja Terpaksa Mundur dari Divisi Utama gegara Gempa 2006

Kisah PSIM Jogja Terpaksa Mundur dari Divisi Utama gegara Gempa 2006

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Minggu, 25 Feb 2024 16:14 WIB
logo PSIM Yogyakarta
Logo PSIM Jogja. (Foto: dok. detikcom)
Jogja -

Klub kebanggaan kota Jogja, PSIM Jogja pernah tampil di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Divisi Utama di tahun 2006. Namun kiprah Laskar Mataram terpaksa terhenti usai mereka memutuskan mundur karena dampak gempa Jogja.

Gempa Jogja pada Sabtu, 27 Mei 2006 membawa kisah tersendiri bagi PSIM Jogja yang kala itu berlaga di kasta tertinggi Liga Indonesia di Divisi Utama. Bagaimana tidak, PSIM terpaksa mundur dari Divisi Utama karena akses keluar Jogja luluh lantak dampak dari gempa berskala 5,9 skala richter itu.

Kala itu, PSIM tergabung di grup barat dan dijadwalkan bertanding ke Sidoarjo. Karena Bandara Adi Sucipto mengalami kerusakan parah, penerbangan ke Sidoarjo akhirnya dibatalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, PSIM berhasil promosi ke Divisi Utama usai meraih juara di Divisi Satu 2005. Sayangnya, gempa bumi 2006 itu cukup membuat beberapa pemain terpukul karena gagal tampil di Divisi Utama.

"Perasaan saya dulu mau bagaimana lagi, meskipun pada waktu itu kita di wilayah barat di posisi keempat," ujar kiper legendaris PSIM, Ony Kurniawan dalam laman resmi, dilihat detikJogja, Minggu (25/2/2024).

ADVERTISEMENT

Tak hanya PSIM, klub asal Jogja lainnya yakni PSS Sleman juga tampil di Divisi Utama. Kala itu, PSS tergabung di grup timur juga memutuskan mundur.

"Kita semua tim DIY memutuskan untuk mundur karena itu bencana alam," sambung Ony.

Dengan adanya gempa Jogja tersebut, PSSI membuat keputusan, baik PSS maupun PSIM tak terdegradasi dari Divisi Utama. Laskar Mataram akhirnya kembali ikut kompetisi pada Divisi Utama 2007.

"Setelah itu baru kami masuk kompetisi lagi di 2007, tetap di Divisi Utama," kata mantan pemain yang mewarisi nomor punggung satu PSIM Jogja itu.

Kemudian, PSSI membentuk Liga Super Indonesia (ISL) pada 2008 sebagai kasta tertinggi Liga Indonesia. Divisi Utama akhirnya menjadi turun ke kasta kedua.

PSIM Jogja cukup kesulitan bersaing dengan tim-tim lainnya sehingga gagal promosi ke ISL. Hingga saat ini, Laskar Mataram masih menjadi penghuni kompetisi di Liga 2.

"Setelah itu kan terbentuk Liga Super Indonesia (ISL) untuk tahun berikutnya, tapi PSIM tidak lolos untuk ke ISL. Waktu itu karena kita berada di posisi cukup bawah. Sampai sekarang ya Divisi Utama terus (Liga 2)," pungkas Ony.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads