Mantan penggawa Timnas Indonesia asal Bantul, Nopendi, menceritakan kisah perjuangannya sebelum menjadi pemain bola. Ia mengenang, sebelum latihan, dia harus menjahit sepatu miliknya satu-satunya karena sering jebol.
Diketahui, Nopendi merupakan mantan pemain Timnas Indonesia pada 2012 hingga 2013. Dia juga menjadi salah satu pemain yang mengantarkan Persiba Bantul juara Divisi Utama (Liga 2 saat ini) 2011/2012.
Namun, tak banyak yang tahu. Sosok kelahiran Bantul itu memiliki cerita perjuangannya yang berat untuk menjadi pemain bola profesional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nopendi berbicara soal awal pengalamannya menimba ilmu di Sekolah Sepakbola (SSB) Guntur, Jogja. Karena kondisi ekonomi keluarganya yang sederhana, dia harus rela pulang sekolah jahit sepatu untuk digunakan berlatih di sore hari.
"Dulu keluarga saya menengah ke bawah. Kalau beli sepatu ya susah. Saya punya satu sepatu kalau jebol ya saya jahit sendiri," ujar Nopendi kepada detikJogja, Sabtu (24/2/2024).
"Dulu pas pulang sekolah saya jahit sepatu terus sorenya saya pakai buat latihan," sambungnya.
Meski begitu, keterbatasan tersebut tak membuat mimpi Nopendi menjadi pemain bola sirna. Berkat kerja keras dan ketekunannya di SSB, dia berhasil masuk ke Persiba Bantul U23.
Pada tahun 2008, Nopendi akhirnya berhasil masuk skuad Persiba Bantul, di mana saat itu Persiba berlaga di Divisi Utama.
"2008 akhirnya saya masuk ke Persiba Bantul di Divisi Utama terus meraih juara Divisi Utama di Solo musim 2010/2011," ungkapnya.
Di Persiba Bantul karier Nopendi melejit. Dia mendapat panggilan mengikuti seleksi Timnas Indonesia yang kala itu dilatih Nil Maizar. Dia akhirnya berhasil lolos.
"Saya dulu mendapat panggilan untuk seleksi Timnas Indonesia di tahun 2012 dan alhamdulillah saya bisa masuk," katanya.
Saat membela Timnas Indonesia, Nopendi tampil di beberapa pertandingan persahabatan dan Kualifikasi Piala Asia 2013.
Usai membela Timnas, pemain spesialis bek kanan itu memutuskan pindah klub dari Persiba ke Persepam Pamekasan pada 2014 dan memutuskan pensiun di 2015.
Saat ini, Nopendi berkarier sebagai pelatih di Jogja. Dia berhasil meloloskan tim sepakbola putri DIY ke PON 2024 untuk pertama kalinya dan membawa PS Hizbul Wathan UMY menjadi runner-up Liga 3 DIY.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Cara Membuat Kue Kontol Kejepit yang Rasanya Manis, Cocok untuk Pendamping Kopi