Cerita Kiper PSS Sleman Pernah Kerja di SPBU, Ayah Jadi Sosok Paling Berjasa

Cerita Kiper PSS Sleman Pernah Kerja di SPBU, Ayah Jadi Sosok Paling Berjasa

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Jumat, 26 Jan 2024 10:01 WIB
Kiper PSS Sleman, Anthony Pinthus. Foto diunggah Jumat (26/1/2024).
Foto: Kiper PSS Sleman, Anthony Pinthus. Foto diunggah Jumat (26/1/2024) (Dok PSS Sleman)
Sleman -

Penjaga gawang PSS Sleman, Anthony Pinthus, menceritakan kisahnya yang pernah bekerja sebagai penjaga SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di Swiss. Namun, kisahnya berubah ketika ia mendapat panggilan Timnas Filipina.

Pria berdarah Filipina itu menceritakan awal mula kenal dengan sepakbola. Sang ayah rupanya menjadi sosok yang paling berjasa atas karier Pinthus di sepakbola.

"Ayah, adalah orang pertama yang memperkenalkan saya tentang sepak bola sejak kecil kepada saya. Bahkan ketika mulai bisa berjalan, saya bermain sepakbola bersamanya. Setiap hari kami tidak lepas dari aktivitas tersebut," ujar Pinthus dalam keterangan yang diterima detikJogja, Jumat (26/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pinthus mengungkapkan ayahnya dahulu merupakan pemain bola dan berposisi sebagai striker, berbeda dengannya yang menjadi kiper.

"Secara posisi di permainan sepakbola, saya bertolak belakang dengan ayah saya. Beliau dulunya bermain sebagai penyerang sementara saya berada di bawah mistar gawang atau kiper," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Di sepanjang kariernya, Pinthus menyimpan banyak cerita yang membuatnya kini menjadi pribadi yang membuatnya menjadi pribadi tangguh. Salah satunya ia pernah bekerja paruh waktu sebagai penjaga SPBU di Swiss.

"Saat itu saya bermain untuk FC Kosova yang membuat saya tidak bisa lagi bermain pada level Divisi 1 Swiss," ujarnya

"Pada pagi hari, saya bekerja paruh waktu dengan menjadi penjaga di sebuah SPBU bensin, lalu kemudian pada sore harinya berlatih sepakbola," terang Pinthus.

Hidup Berubah Saat Dipanggil Timnas Filipina

Dalam kondisi yang tidak beruntung tersebut, Pinthus tetap tekun mewujudkan cita-citanya menjadi pemain sepakbola profesional. Mimpinya pun mulai menemui titik terang saat dirinya mendapat panggilan dari Timnas Filipina.

"Ada nomor asing yang panjang masuk ke telepon genggam saya. Kemudian, saya membaca dan mengetahui pemilik nomor tersebut adalah Scott Cooper, pelatih kepala Timnas Filipina saat itu. Ia meminta saya bergabung pada pemusatan latihan selama satu minggu di kota Manila untuk ajang Sea Games cabor sepak bola U22 Timnas Filipina," jelasnya.

Mendapatkan kesempatan tersebut, Anthony Pinthus langsung memutuskan bergabung dengan Timnas Filipina dan meninggalkan pekerjaannya sebagai penjaga SPBU.

"Inilah kesempatan sekali seumur hidup yang harus saya ambil karena karir di sepak bola tidaklah panjang. Saya pun membulatkan tekad untuk bermain sepak bola profesional di Filipina dan selanjutnya adalah bagian dari sejarah," pungkasnya.




(apu/apu)

Hide Ads